Kebersihan Dapur MBG Disorot, Indosat Singgung Peran AI Tingkatkan Kualitas SPPG

Kebersihan Dapur MBG Disorot, Indosat Singgung Peran AI Tingkatkan Kualitas SPPG

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menyebut teknologi peluang implementasi teknologi untuk meningkatkan kehigienisan dapur umum pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Higienitas dapur MBG menjadi sorotan di tengah marak siswa penerima layanan MBG mengalami keracunan makanan usai menyantap MBG. 

Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan untuk meningkatkan higienitas di dapur, pemerintah dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi memantau dan mengawasi aktivitas di dapur secara sistematis. 

Kamera pengawas yang telah disematkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat membaca dan menganalisa aktivitas pengolahan makanan di dapur umur, sehingga kualitas makanan yang disajikan lebih terjaga.  

“Misalnya bagaimana surveillance dapur. Indosat punya vision AI. Vision AI itu bisa memonitor dapur secara real time dengan AI. Bahwa dapurnya itu higienis atau gak? Tray-nya bagus atau tidak?  Kemudian makanannya jadi tidak terkontaminasi,” kata Danny kepada Bisnis, dikutip Rabu (29/10/2025).

Selain itu, lanjutnya, ada juga teknologi memantau kendaraan untuk memastikan bahwa kendaraan logistik pembawa MBG berjalan sesuai jalurnya atau tidak melipir ke tempat lain. Hal ini diyakini akan membuat MBG datang ketempat tujuan tepat waktu, dengan kondisi makanan yang aman. 

Diketahui jumlah dapur MBG di Indonesia sampai Oktober 2025 telah mencapai sekitar 10.900 unit yang sudah beroperasi secara nasional. Namun, dari jumlah tersebut, baru sekitar 326 dapur yang memperoleh sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS) per pertengahan Oktober 2025. 

Adapun pemerintah menargetkan total kebutuhan sekitar 30.000 dapur MBG untuk melayani seluruh penerima manfaat hingga akhir tahun 2025. Dengan data tersebut artinya, dapur higienis MBG dengan sertifikat resmi saat ini masih berada jauh di bawah target nasional.

Kualitas dapur menjadi hal penting mengingat anggaran yang digelontorkan tidak sedikit. Diketahui anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026 sebesar Rp335 triliun. Anggaran ini akan disalurkan langsung dari Kementerian Keuangan ke dapur-dapur penyedia makanan.

Sementara itu hingga 3 Oktober 2025, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp20,6 triliun dari anggaran Rp71 triliun, atau sekitar 29%.