Kasus Penganiayaan Hingga Tewas di Kanor Bojonegoro, Pelaku Jadi 14 Orang

Kasus Penganiayaan Hingga Tewas di Kanor Bojonegoro, Pelaku Jadi 14 Orang

Bojonegoro (beritajatim.com) – Jumlah pelaku penganiyaan yang terjadi di Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro bertambah. Dari kejadian yang menyebabkan korban Andrian (20) tewas itu kini menjadi 14 orang yang ditetapkan tersangka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan, penyelidikan kasus penganiayaan yang menyebabkan korban asal Desa Banjaran Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro tewas masih berlanjut.

Terbaru, pihaknya mengaku berhasil mengungkap 14 orang tersangka. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya ada 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. “Sudah 14 orang (ditangkap), kemungkinan masih ada (pelaku lain),” ujarnya, Senin (29/7/2024).

AKP Fahmi menambahkan, dari 14 tersangka yang sudah ditangkap, menurutnya kemungkinan masih bisa bertambah. Sebab, lanjut AKP Fahmi, saat ini penyidik Satreskrim Polres Bojonegoro masih terus mendalami pelaku dalam kasus tersebut.

Polisi berpangkat balok tiga emas di pundaknya itu memaparkan, dari 14 tersangka yang ditangkap, terdapat 10 tersangka masih dibawah umur. Sejumlah tersangka yang masih anak-anak juga telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro.

“10 tersangka dibawah umur. Beberapa dari mereka sudah kami limpah ke Kejaksaan, karena masa tahanan untuk anak-anak ini terbatas,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, kronologi kematian Andrian (20) bermula saat dirinya bersama teman-temannya berfoto-foto di Jembatan Kanor-Rengel (Kare) pada Sabtu (13/7/2024). Kemudian, saat asyik foto, datang gerombolan orang tak dikenal sekitar 8 motor menuju ke arah mereka.

Selanjutnya, korban bersama teman-temannya, berusaha kabur dengan mengendarai motor kecepatan tinggi. Namun, sayangnya berhasil dikejar para pelaku. Korban yang berboncengan dengan inisial REA terjatuh, kemudian dianiaya oleh para pelaku hingga tewas di selokan jalan. Jasad korban baru diketahui warga saat tengah malam dengan kondisi penuh luka di bagian kepala. Saat dibawa ke Puskesmas Kanor, korban sudah tidak bernyawa. [lus/kun]