Kasus Fitnah Asusila ke Camat Asemrowo Surabaya Berakhir Damai

Kasus Fitnah Asusila ke Camat Asemrowo Surabaya Berakhir Damai

Surabaya (beritajatim.com) – Kasus fitnah asusila terhadap Camat Asemrowo, Surabaya, yang dituduh sembunyikan wanita di dalam kantornya berakhir damai.

Kesepakatan damai ini diambil oleh Muhammad Khusnul Amin selaku Camat Asemrowo, dengan organisasi masyarakat (ormas) Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) pada Jumat (31/1/2025).

Konflik berawal BNPM meluruk kantor camat secara arogan dan muncul video viral tuduhan camat telah menyembunyikan wanita, padahal itu staff-nya ketakutan, hari Senin (6/1/2025) lalu.

Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser menyebut, tujuan penyelesaian masalah untuk membangun rasa guyub rukun dan rasa kebersamaan di Kota Surabaya

“Hal ini sejalan dengan harapan Pak Wali Kota Eri Cahyadi. jika ada suatu permasalahan, harus diselesaikan secara baik-baik, di situlah peran pemerintah kota. Karena Pak Wali itu ingin, kota ini dibangun dengan rasa guyub rukun dan kebersamaan,” kata M. Fikser

Sebelum mencapai kesepakatan damai, Camat Asemrowo, Mohammad Khusnul Amin bersama kuasa hukumnya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur. Sementara pada Sabtu (30/1) kemarin, damai telah disepakati kedua belah pihak di Kantor Kecamatan Asemrowo, Surabaya.

Ketua BNPM Surabaya, Rosuli, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya atas fasilitasi mediasi yang berujung damai, dan sekaligus memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi menimpa Camat Asemrowo.

“Saya memohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga besar Pak Amin, dan terhadap warga Surabaya atas apa yang pernah terjadi di Kecamatan Asemrowo. Saya menyatakan, bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin di ruangan Pak Camat sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata Rosuli.

Sementara, Cmat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin menegaskan kembali, bahwa video viral yang menarasikan dirinya menyembunyikan wanita di bawah meja kerjanya itu tidak benar. Menurutnya, hal itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan sebagai anggota BNPM.

“Saya terima permohonan maaf dari Mas Rosuli, saya sama-sama saling memaafkan lah, apalagi sebentar lagi memasuki bulan ramadan,” terang Khusnul.

Khusnul juga berharap, setelah mediasi tersebut, ia bersama jajarannya di Kecamatan Asemrowo bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan BNPM Surabaya ke depannya.

“Ke depan lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” harapnya. [ram/beq]