Surabaya (beritajatim.com) – Polisi masih terus melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembuangan bayi di atap rumah warga Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (02/11/2024) kemarin.
Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Aman Hasta mengatakan bahwa pihaknya sudah periksa 3 saksi atas peristiwa itu. Aman mengatakan bahwa penemuan bayi di atas atap rumah warga Pacar Keling itu janggal.
“Kemungkinan akan ada saksi tambahan. Kasus ini janggal karena tidak mungkin bayi dilempar dari bawah. Atau ada yang nekat berjalan di atas genteng ini masih kami dalami,” kata Aman Hasta, Selasa (05/11/2024).
Aman mengatakan bahwa saat ini bayi perempuan yang ditemukan dalam kondisi stabil. Tali pusar yang kemarin masih terpasang, kini sudah dipotong oleh tim kesehatan di RSUD dr. Soetomo.
“Masih menjalani perawatan di RSUD. dr. Soetomo dan masuk inkubator. Kondisinya stabil dan tetap dalam pemantauan tenaga medis,” tutur Aman.
Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, banyak pihak yang hendak mengajukan untuk adopsi. Namun, sampai saat ini pihak kepolisian masih fokus untuk mengungkap siapa orang tua dari bayi itu.
“Banyak yang mengajukan adopsi, ya boleh kan ada ketentuannya. Fokus kami sekarang adalah mengumpulkan bukti dan menemukan orang tua dari bayi itu,” pungkas Aman.
Diketahui, warga di Jalan Pacar Surabaya dikejutkan dengan penemuan bayi baru lahir berjenis kelamin perempuan di atas genting, atap rumah pada Sabtu (2/11/2024) malam hari.
Bayi perempuan tersebut semula ditemukan oleh Suzana, warga setempat. Polisi mengungkapkan bayi ditemukan sekitar pukul 22.37 WIB, ditandai dengan suara tangisan.
“Bayi ini ditemukan atap rumah Suzanna (warga) dalam keadaan sehat dan masih terdapat ari – ari (tali pusar),” terang Kapolsek Tambaksari Kompol Imam Solikin, melalui keterangannya, Minggu (3/11).
Imam menjelaskan, sesuai keterangan dari warga setempat awalnya bayi perempuan itu ditemukan di atap rumah. Lantas penemunya berteriak, dan disusul warga lain yang mendengar berdatangan.
“Dari situ warga pun mengambil dan menggendong bayi perempuan tersebut turun dari atap rumah,” jelas Imam. (ang/ian)
