Kalau Ditekan Enggak Ada yang Tahan

14 March 2024, 5:45

Jakarta, CNN Indonesia — Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berharap peran oposisi dalam sistem pemerintahan di Indonesia diberi ruang untuk menyeimbangkan jalannya kekuasaan.
Anies menyebut di Indonesia hampir tidak ada peran oposisi. Hal itu, kata dia, akibat tekanan yang luar biasa yang diberikan kepada pihak oposisi.
Hal itu ia sampaikan merespons civitas UGM yang melakukan deklarasi kampus menggugat. Salah satu poin deklarasi menyebut demokrasi Indonesia menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi sebenarnya oposisi itu dikasih ruang saja karena dia menjadi penyeimbang baik untuk semua,” kata Anies di Kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/3).

“Tetapi kalau oposisi ditekan-tekan itu enggak ada yang tahan tuh,” sambungnya.
Anies menilai peran oposisi penting untuk memperkuat demokrasi Indonesia. Ia menyebut peran oposisi menjadi salah satu dari tiga komponen penting dalam demokrasi.
Selain oposisi, Anies menyebut terdapat dua komponen penting lain dalam demokrasi Indonesia yang harus dijaga. Kedua komponen itu adalah kebebasan berbicara dan pemilu yang jujur adil.
“Kemarin sudah berlangsung pemilunya, tapi bebas dan adilnya masih jadi pertanyaan nih, dan itu mungkin yang dikatakan oleh teman-teman disana,” jelas dia.

Deklarasi gerakan Kampus Menggugat sebelumnya bertempat di Balairung, UGM, Sleman, DIY, Rabu (13/3).
Mereka yang hadir antara lain Wakil Rektor UGM, Ari Sudjito; Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro; Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas; pakar tata hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar; Rektor UWM, Edy Suandi Hamid; Rektor UII, Fathul Wahid dan puluhan tokoh lainnya.
Dalam deklarasi diserukan bahwa gerakan Kampus Menggugat ini dimaksudkan untuk mengembalikan etika dan konstitusi yang terkoyak selama lima tahun terakhir.
Sementara perguruan tinggi dianggap memiliki peran sebagai benteng etika dan akademisi selaku insan ilmu pengetahuan yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga keadaban, dan mewujudkan keadilan serta kesejahteraan.
“Inilah momentum kita sebagai warga negara melakukan refleksi dan evaluasi terhadap memburuknya kualitas kelembagaan di Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,” bunyi deklarasi yang dibacakan salah seorang Guru Besar UGM, Wahyudi Kumorotomo.
(mab/sfr)

Partai

Institusi

,

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi