Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat pertanyaan menarik dari kehadiran Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani saat memberikan keterangan pers mengenai perkembangan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto terkait dengan kelanjutan peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2024) lalu. Rosan membeberkan alasan peluncuran embrio Superholding BUMN itu molor atau tak kunjung rampung.
Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod pun mengamini bahwa Rosan memang memiliki peran dalam pembentukan instansi yang digadang bakal mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.
“Pak Rosan membantu dalam proses, proses-proses transisi,” ujarnya kepada Bisnis saat ditemui di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Sementara itu, Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad memilih urung bicara saat dikonfirmasi kembali terkait jabatan Rosan di instansinya. Mengingat, santer kabar beredar Rosan akan menjabat sebagai Chairman.
“Kan sudah jelas di Danantara ada saya dan pak Djenod,” pungkas Muliaman singkat.
Menurut catatan Bisnis, Presiden RI Prabowo Subianto diketahui menunjuk Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjadi Chairman Badan Investasi (BP) Danantara, sedangkan Muliaman D. Hadad menjadi CEO.
Menurut informasi yang diterima Bisnis, Prabowo telah menyerahkan surat keputusan tersebut. “SK sudah diserahkan, kalau tidak berubah Chairman Rosan [Roeslani] dan Muliaman CEO,” ujar sumber tersebut, Rabu (6/11/2024).
Dia menyampaikan, posisi Rosan Roeslani masih menjadi Menteri Investasi dan Hilirisasi. Secara tidak langsung, BP Danantara akan di bawah lembaga ini. Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan investasi ke depan. BP Danantara rencana akan diresmikan besok oleh Prabowo langsung.
Informasi tersebut sejalan dengan unggahan di akun Instagram Rosan Roeslani yang sedang melakukan rapat persiapan pembentukan BP Danantara bersama Muliaman Hadad, Thomas Djiwandono hingga Pandu Patria Sjahrir, keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan yang juga Dirut Toba Bara.
“Pada minggu malam, kami berkoordinasi menjelang peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang akan berperan dalam mengelola investasi di luar APBN. Danantara siap bersaing dengan lembaga investasi global untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dan target investasi Indonesia senilai Rp 1.905 triliun pada tahun 2025,” demikian bunyi caption di IG milik Rosan.
Prabowo sebelumnya menginginkan BP Danantara menjadi superholding BUMN seperti Temasek. Danantara diarahkan untuk mengelola investasi di luar APBN. Indonesia Investment Authority (INA) yang pada 15 Desember 2024 berusia 4 tahun juga bakal dilebur ke dalam Danantara.