TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam upaya memberdayakan ekonomi umat, khususnya umat Islam, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diwakili oleh Kadin DKI Jakarta bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (28/3) di Selasar Al Fattah Masjid Istiqlal.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi umat yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi modern.
Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menekankan bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi role model dalam ekonomi umat.
“Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kami ingin menjadikan ekonomi umat sebagai contoh yang dapat dipraktikkan secara berjamaah,” ujar Diana Dewi.
Dia menambahkan bahwa jika ekonomi umat dapat berjalan dengan solid, kesejahteraan umat akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
Menurut Diana, saat ini ekonomi umat Islam belum sepenuhnya berkembang karena belum mendapatkan sentuhan teknologi yang terkelola dengan baik. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pemanfaatan teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis keumatan.
Senada dengan Diana Dewi, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi umat akan lebih maju dengan pemanfaatan teknologi.
“Kami memiliki teknologi, pelanggan, dan mitra yang bisa diberdayakan untuk memaksimalkan sebuah tujuan. Potensi zakat, wakaf, bahkan potensi informasi bisa kita maksimalkan untuk memberdayakan ekonomi umat,” papar Buldansyah.
Langkah Kadin DKI untuk memberdayakan ekonomi umat bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo juga mendapat dukungan dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Menurut Anindya, Kadin harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong kebangkitan ekonomi umat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Kami melihat Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai simbol tempat ibadah terbesar, tetapi juga sebagai pusat penggerak ekonomi bagi 800.000 masjid lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Anindya Bakrie.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, serta Direktur Pengembangan Bisnis Istiqlal Global Fund (IGF) Masjid Istiqlal, Deva Rachman, juga menyambut baik kerja sama ini. Nasaruddin menekankan bahwa potensi ekonomi umat Islam masih tertidur dan belum sepenuhnya terdigitalisasi.
Dia berharap dengan kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.
Deva Rachman menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak.
“Kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo sebagai penyedia teknologi akan semakin menggulirkan potensi umat yang dijalankan dengan sistem digitalisasi,” tutupnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan ekonomi umat dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.