Malang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Malang berkomitmen untuk memastikan kebutuhan pangan siswa, seperti beras, sayur, daging, dan buah, terpenuhi guna mendukung keberhasilan program makanan bergizi (MBG).
Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ahmad Andi, menyatakan keyakinannya bahwa potensi bahan baku lokal dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Hal ini diungkapkannya setelah berdiskusi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pendidikan setempat.
“Setelah berdiskusi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pendidikan, insyaallah Kabupaten Malang mampu memenuhi kebutuhan bahan baku, seperti sayur, daging, beras, dan buah, khususnya untuk kebutuhan daerah sendiri,” ujar Andi, Senin (13/1/2025).
Menurut data Dapodik dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, jumlah siswa saat ini mencapai 252 ribu. Dengan jumlah siswa sebesar itu, kebutuhan harian pangan menjadi sangat besar.
“Kami pernah menghitung kebutuhan pangan ini. Setiap hari diperlukan sekitar 18 ton sayur dan 260 ton beras untuk memenuhi kebutuhan siswa. Untuk daging ayam, angkanya cukup besar, tetapi saya perlu merinci lebih lanjut,” tambah Andi.
Ia optimistis bahwa potensi pertanian dan peternakan lokal mampu mendukung kebutuhan tersebut. Pemerintah daerah, melalui berbagai program, terus berupaya meningkatkan produksi lokal guna memastikan ketersediaan bahan baku sekaligus keberlanjutan program MBG.
Program MBG di Kabupaten Malang tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi siswa, tetapi juga memberikan dampak positif pada sektor pertanian dan peternakan. Dengan meningkatnya permintaan bahan baku lokal, para petani dan peternak memiliki peluang untuk meningkatkan hasil produksinya dan berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah. [yog/suf]
