Kabar Buruk dari China, Ada Malapetaka Buat Ribuan Dievakuasi

5 July 2023, 7:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar buruk kembali datang dari China. Pihak berwenang memperingatkan cuaca ekstrem dan beberapa bencana alam yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Peringatan muncul setelah hujan lebat di beberapa bagian negara menyebabkan ribuan orang dievakuasi. Warga yang berada dalam bahaya karena cuaca ekstrem dipastikan bisa bertambah.
Xinhua menyebut peringatan telah diberlakukan pada Selasa (4/7/2023). Warning bencana yang dipicu hujan diumumkan khususnya ke sebagian besar wilayah tengah dan barat daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Otoritas meteorologi telah memperingatkan China akan menghadapi berbagai bencana alam pada Juli, termasuk banjir, cuaca konveksi yang parah, topan dan suhu tinggi,” tulis media itu seperti dikutip Channel News Asia (CNA).
Sebelumnya, harian Chongqing melaporkan lusinan rumah dan jalan di provinsi Shaanxi, China barat laut rusak akibat hujan deras, Senin. Ini terjadi sekali dalam lima puluh tahun selama akhir pekan lalu.

Sementara itu, menurut CCTV, hujan di wilayah Mongolia Dalam menyebabkan banjir bandang pada hari Minggu. Hal itu menewaskan satu orang dan menyebabkan dua orang hilang.
Petugas provinsi juga mengatakan lebih dari 10.000 orang di provinsi Hunan tengah dievakuasi dari banjir pekan lalu yang telah merusak lebih dari 2.000 rumah. Media China menerbitkan rekaman mobil yang hanyut di jalan yang banjir di Hunan minggu lalu, dan semburan air yang keruh melewati blok apartemen dan toko.
Dilaporkan pula, sejak Jumat, media pemerintah CGTN menyebut petugas penyelamat di berbagai bagian China selatan, telah memindahkan orang dan ternak ke tempat aman dari banjir dan tanah longsor. Termasuk provinsi barat daya Guizhou.
Hujan deras mengguyur sebagian provinsi Yunnan selama akhir pekan, menyapu mobil-mobil di jalan-jalan yang tampak seperti sungai sedangkan tanah longsor terjadi di Provinsi Sichuan, juga di barat daya, menewaskan beberapa orang pekan lalu.
Mengutip laman yang sama, banjir bertepatan dengan rekor gelombang panas di bagian lain China, di mana Pusat Meteorologi Nasional negara itu memperingatkan penduduk di ibu kota Beijing dan selusin daerah lain untuk tinggal di dalam rumah. Pasalnya, suhu di wilayah itu mencapai di atas 35 derajat Celcius.
Menurut pernyataan Pusat Meteorologi Nasional pada Minggu, China mencatat rata-rata 4,1 hari setiap bulan pada paruh pertama tahun ini. Di mana merkuri melebihi 35 derajat, tertinggi sejak catatan nasional dimulai pada tahun 1961.
Menurut laporan Beijing Evening News yang dikelola pemerintah, Juni lalu, Beijing melewati total 14 hari suhu melebihi 35 derajat Celcius. Hal ini menyamai rekor yang dibuat pada Juli 2000.
China adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia yang mendorong perubahan iklim, bertanggung jawab atas sekitar seperempat dari semua polusi karbon saat ini. Negara ini telah menetapkan target puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon 30 tahun kemudian.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

AS Tiba-tiba Puji China & Mau Tiru Kisah Suksesnya, Ada Apa?

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi