Jumlah Warga yang Pindah ke TV Digital Naik Signifikan, Apa Sebabnya?

5 December 2022, 14:49

Jakarta, CNN Indonesia — Jumlah warga yang mengakses siaran televisi digital di 11 kota besar disebut meningkat, terutama usai Analog Switch Off (ASO) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Direktur Penyiaran Kemenkominfo Geryantika Kurnia, dalam pesan singkatnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/11), mengatakan berdasarkan riset Nielsen Audience Measurement menyampaikan tingkat kepemirsaan siaran televisi digital di Jabodetabek mencapai 70 persen.
“ASO di Jabodetabek juga berpengaruh signifikan pada minat masyarakat di kota-kota besar lain untuk beralih ke siaran digital dengan rata-rata peningkatan 42-59 persen dalam tiga pekan terakhir,” ujarnya.

Berdasarkan tampilan hasil riset Nielsen bertajuk ‘Trend of Digital Ready per City’ yang dibagikan Geryantika, terjadi peningkatan penggunaan TV digital di 11 kota besar lokasi survei. Yakni, dari yang tadinya 42 persen per 1 November, naik menjadi 59 persen per 1 Desember.
Untuk kondisi di masing-masing 11 kota besar pada 1 November dan 1 Desember, berikut rinciannya:
1. Jabodetabek, dari sebelumnya 46 persen menjadi 70 persen.
2. Bandung, dari 43 persen menjadi 53 persen.
3. Surabaya Raya, dari 28 persen menjadi 36 persen.

4. Yogyakarta dan sekitarnya, dari 43 persen menjadi 54 persen.
5. Semarang, dari 45 persen menjadi 61 persen.
6. Surakarta, dari 43 persen naik ke 62 persen.
7. Medan, naik tipis dari 28 persen menjadi 30 persen.
8. Palembang, dari 36 persen menjadi 41 persen.
9. Denpasar dan sekitarnya, dari 36 persen menjadi 50 persen.

10. Banjarmasin, naik dari 36 persen ke 41 persen.
11. Makassar, mulanya 45 persen menjadi 53 persen.
Angka-angka di atas juga menunjukkan peningkatan bila dibandingkan riset Nielsen di 11 kota pada September 2022. Saat itu, warga yang menggunakan TV terrestrial analog mencapai 61 persen, siaran digital baru 21 persen, dan TV berbayar 18 persen.

Pria yang akrab dipanggil Gery ini juga menyebut faktor siginifikan lain yang mendorong warga beralih ke TV digital, yakni Piala Dunia 2022.
“Laporan Nielsen disambut positip oleh lembaga penyiaran, pengiklan, vendor dan killer konten piala dunia berpengaruh kepada masyarakat untuk membeli STB (set top box), bahkan membeli TV yang sudah support TV digital,” jelasnya.

Program suntik mati TV analog alias ASO ini sebenarnya punya tenggat akhir 2 November sesuai UU Cipta Kerja. Namun, pemerintah masih memberi toleransi dengan alasan eksekusi ada di stasiun TV dan dilema soal pemberian sanksi.
Pada ASO 2 November, 230 kabupaten/kota sudah tak mendapat siaran TV analog. ASO 2 Desember, 25 kabupaten/kota menyusul, sehingga total daerah yang tanpa TV analog sudah mencapai 2509 kabupaten/kota.
Kominfo mengungkap tahap berikutnya akan digelar di Jawa Timur.
“Pemerintah akan koordinasi lagi dengan lembaga penyiaran untuk jadwal ASO berikutnya karena secara teknis lembaga penyiaran yang dapat menghentikan siaran analog,” tandas Gery.
(lom/lth)

[Gambas:Video CNN]