Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina saat Natal. Biden mengatakan tindakan itu keterlaluan.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024), Rusia meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik Ukraina yang dilanda perang pada hari Natal. Serangan itu menewaskan satu orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
“Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Zelensky Juga Kecam
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik negaranya yang dilanda perang pada Hari Natal.
Dilansir AFP, Rabu (25/12), serangan udara itu terjadi pada pukul 5.30 pagi (0330 GMT) ditandai adanya alarm, serta diikuti oleh laporan angkatan udara bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam.
“Putin sengaja memilih Natal untuk diserang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang. Sasarannya adalah sistem energi kita,” kata Zelensky.
Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, yang mengecam “teror Natal” Rusia itu mengatakan satu rudal Rusia melewati wilayah udara Moldova dan Rumania.
“Angkatan udara Ukraina menembak jatuh lebih dari 50 rudal,” kata Zelensky.
Perusahaan energi DTEK Ukraina mengatakan serangan itu merusak peralatan pembangkit listrik termal.
“Menolak cahaya dan kehangatan bagi jutaan orang yang cinta damai saat mereka merayakan Natal adalah tindakan bejat dan jahat yang harus dijawab,” kata CEO DTEK Maxim Timchenko, mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak pertahanan udara.
(whn/whn)