Jenis Kanker yang Mulai Banyak Intai Usia 20-an, Waspadai Gejala di Perut Seperti Ini

Jenis Kanker yang Mulai Banyak Intai Usia 20-an, Waspadai Gejala di Perut Seperti Ini

Jakarta

Mungkin banyak yang berpikir penyakit kanker lebih banyak dialami orang lanjut usia. Namun, tren tersebut belakangan mulai berubah.

Jenis kanker tertentu ternyata mulai meningkat pada usia muda 20-an, 30-an, hingga 40-an. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah kanker kolorektal onset dini atau Early‑Onset Colorectal Cancer (EO-CRC).

Early‑Onset Colorectal Cancer (EO-CRC) merupakan istilah yang digunakan saat kanker kolorektal atau usus besar menyerang sebelum usia 50-an. Penelitian baru menunjukkan insiden EO-CRC meningkat secara signifikan dan seringkali dengan bentuk agresif dan diagnosis yang tertunda.

Pergeseran ini diyakini terkait dengan gaya hidup, pola makan, obesitas, dan mungkin paparan lingkungan. Bahkan, banyak yang tidak menyadari adanya sinyal peringatan atau gejala halus yang muncul.

Berikut tanda-tanda awal dari kanker kolorektal atau kanker usus besar yang perlu diperhatikan:

1. Ingin Buang Air Besar Terus-menerus

Kanker usus besar dapat menyebabkan sensasi buang air besar (BAB) yang tidak tuntas, yang secara medis dikenal sebagai tenesmus. Hal ini dapat membuat seseorang merasa ingin BAB terus-menerus, bahkan setelah melakukannya.

2. Anemia dan Kulit Pucat

Kanker usus besar menyebabkan kehilangan darah internal seiring waktu, yang dapat memicu anemia defisiensi besi. Dikutip dari Times of India, itu kerap ditandai dengan kulit pucat, pusing, sakit kepala, atau kelemahan umum.

3. Penurunan Berat Badan yang Tidak Diinginkan

Penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa perubahan pola makan atau olahraga dapat menjadi gejala kanker kolorektal stadium lanjut. Kanker mempengaruhi tubuh untuk menyerap nutrisi dan dapat meningkatkan kebutuhan metabolisme.

4. Sakit dan Ketidaknyamanan di Perut

Kram perut yang terus-menerus, kembung, atau ketidaknyamanan umum juga bisa menjadi tanda peringatan. Seiring pertumbuhan tumor, tumor dapat menyumbat sebagian usus besar hingga menimbulkan rasa sakit dan penumpukan gas.

Banyak orang yang menganggap gejala-gejala ini sebagai gangguan pencernaan atau stres. Tetapi, nyeri perut yang berulang atau meningkat, terutama di kuadran kiri bawah, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis gastroenterologi.

5. Kelelahan dan Kelemahan yang Tidak dapat Dijelaskan

Kanker usus besar dapat secara perlahan memicu pendarahan internal kronis, yang menyebabkan anemia defisiensi besi. Kondisi itu membuat pasien merasa lemah, lelah, dan sesak napas.

Jenis kelelahan ini bukan akibat kurang tidur atau terlalu banyak bekerja, tetapi masalah fisiologis yang lebih dalam yang disebabkan oleh kekurangan sel darah merah yang sehat.

6. Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar

Perubahan yang tidak dapat dijelaskan pada kebiasaan buang air besar merupakan tanda bahaya utama. Ini bisa berupa diare, sembelit, atau perubahan yang nyata pada konsistensi atau frekuensi buang air besar.

Kanker usus besar stadium awal seringkali menyebabkan feses yang lebih sempit atau seperti pita, karena tumor yang tumbuh membatasi saluran melalui usus besar.

7. Darah Dalam Feses atau Perdarahan Rektal

Salah satu tanda awal yang paling mengkhawatirkan dari kanker usus besar adalah darah yang terlihat dalam feses. Perdarahan bisa berwarna merah terang atau tampak gelap, tergantung di mana perdarahan berasal di usus besar.

Sayangnya, banyak orang menganggap itu sebagai wasir atau masalah pola makan. Tetapi, perdarahan terus-menerus atau berulang tidak boleh diabaikan dan memerlukan perhatian medis segera, karena bisa menjadi tanda perdarahan internal yang disebabkan oleh tumor.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Kanker Usus”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)