Jembatan Darurat Sungailembu Banyuwangi Rampung, Akses Tiga Desa Kembali Lancar

Jembatan Darurat Sungailembu Banyuwangi Rampung, Akses Tiga Desa Kembali Lancar

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pengerjaan jembatan darurat Sungailembu di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, telah rampung dan kini bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, jembatan darurat untuk kendaraan roda dua telah selesai dibangun pada Juli lalu, tak lama setelah jembatan utama retak dan ambles akibat luapan sungai.

Dengan selesainya pembangunan jembatan ini, aktivitas warga di tiga desa—Sumberagung, Kandangan, dan Sarongan—kembali normal. Sri Windarti (36), warga Dusun Sungai Lembu, Desa Sumberagung, menyampaikan rasa syukurnya saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang meninjau langsung jembatan tersebut.

“Alhamdulillah, dari Sungai Lembu ke Sarongan sekarang bisa berjalan lancar dan bisa beraktivitas seperti biasa. Mobil sekarang sudah bisa lewat. Terima kasih kepada Ibu Bupati dan Pemkab Banyuwangi yang sudah menyiapkan jembatan ini,” ujarnya.

Bupati Ipuk menjelaskan bahwa pembangunan jembatan darurat untuk roda empat dilakukan dengan sistem knock down berbahan baja, berjarak sekitar 300 meter dari lokasi jembatan lama. “Alhamdulillah sudah selesai dan bisa dilewati mobil. Jembatan ini menjadi prioritas karena menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya jembatan permanen akan kami bangun di lokasi jembatan yang lama pada 2026,” katanya.

Pembangunan dua jembatan darurat ini menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp2,6 miliar. Ipuk juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang turut bergotong royong. “Terima kasih pada masyarakat Pesanggaran yang turut membantu dan mendukung berdirinya jembatan ini,” tambahnya.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menyebut jembatan darurat ini memiliki panjang 30 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2,1 meter. Rangka jembatan menggunakan besi kanal dengan sistem knock down, ditopang pondasi batu bronjong berlapis serta strous sedalam empat meter.

Meski berstatus darurat, konstruksi jembatan dipastikan kokoh dan hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton. Kendaraan keluarga dan niaga ringan menjadi prioritas, sementara truk besar tetap diarahkan menyeberangi sungai. Untuk jembatan permanen, Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunan dimulai pada 2026 dengan estimasi pengerjaan enam bulan. [alr/beq]