Lamongan (beritajatim.com) – Jemaah haji Kabupaten Lamongan kloter enam dan tujuh diberangkatkan menggunakan bus, Minggu (12/5/2024) hari ini. Rombongan jemaah Lamongan itu bertolak dari Pendopo Lokatantra menuju Asrama Haji Surabaya.
Plh Kepala Kantor Kemenag Lamongan, M Khoirul Anam menyampaikan bahwa pemberangkatan jemaah haji asal Lamongan yang berjumlah 1.880 orang tersebut dilakukan selama dua hari.
Pemberangkatan hari pertama pada Sabtu (11/5/2024), yakni kloter lima yang berjumlah 366 jemaah haji dan lima petugas pendamping. Pemberangkatan pertama ini dilakukan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemkab Lamongan, Joko Nursiyanto.
“Jadwal pemberangkatan jemaah haji di Lamongan menuju Asrama Haji Surabaya dilangsungkan selama dua hari, yang dimulai pada Sabtu kemarin untuk kloter lima. Pagi ini untuk kloter enam dan tujuh,” kata Khoirul Anam.
Ditambahkan oleh Anam, pada nanti sore juga dilakukan pemberangkatan jemaah kembali, yakni kloter delapan yang berjumlah 366 jemaah haji dan lima petugas pendamping, lalu kloter sembilan yang berjumlah 366 jemaah haji dan lima petugas pendamping, dan kloter sepuluh yang berjumlah 103 jemaah dan lima petugas pendamping.
Diketahui, jumlah jemaah haji Kabupaten Lamongan tiap tahunnya mengalami kenaikan. Dari tahun 2023 lalu yang berjumlah 1.679 jemaah haji, pada tahun ini meningkat menjadi 1.880. Menurut Anam, hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Lamongan.
“Tahun ini kita peringkat lima di Jawa Timur untuk jemaah haji terbanyak. Alhamdulillah setiap tahunnya Kabupaten Lamongan mengalami kenaikan jumlah jemaah haji,” bebernya.
Pemberangkatan jemaah haji dari Pendopo Lokatantra Lamongan.
Dalam kesempatan sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berpesan kepada seluruh jemaah haji agar menjaga kesehatan. Mengingat salah satu yang akan menjadi tantangan saat berada di Kota Makkah adalah tingginya suhu yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan jemaah.
“Total jemaah haji Kabupaten Lamongan tahun 2024 ada 1.880, kami berpesan kepada seluruhnya agar terus menjaga kesehatan, karena di tanah suci dipastikan suhu akan lebih tinggi, jika kesehatannya kurang maka tingginya suhu dapat menurunkan kondisi jemaah,” tuturnya.
Bupati Yuhronur menjelaskan bahwa sejumlah ikhtiar menjaga kesehatan jemaah haji telah dilakukan, di antaranya melalui pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, guna mengantarkan seluruh jemaah pada kondisi mampu atau istithaah kesehatan.
Tak cukup itu, Yuhronur juga menerangkan bahwa menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi dan bervitamin. Hal itu lantaran rangkaian ibadah untuk memenuhi rukun Islam yang kelima ini mayoritas dilakukan menggunakan fisik.
Pemberangkatan jemaah haji dari Pendopo Lokatantra Lamongan.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Lamongan itu mengatakan bahwa pemberangkatan haji pada tahun ini mengusung tagline “Haji Ramah Lansia”. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh jemaah haji agar menjunjung tinggi solidaritas.
“Solidaritas antar jemaah akan mampu memudahkan dalam mengerjakan rangkaian ibadah haji. Selama satu bulan di sana, solidaritas itu sangat penting. Saling membantu, terlebih jemaah yang usianya sudah lanjut,” imbau Yuhronur.
“Di Lamongan tahun ini jemaah haji tertua ialah Kastri binti Sarjo (94) dari Kecamatan Karanggeneng, adapun jemaah haji termuda yakni Muhammad Alfian Pambudi bin Suminto (18) yang juga berasal dari Kecamatan Karanggeneng,” tambahnya. [riq/but]