Liputan6.com, Gunungsitoli – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah memastikan keandalan sistem kelistrikan di berbagai wilayah, termasuk daerah kepulauan yang rawan terdampak cuaca ekstrem. Salah satunya di Pulau Nias, Sumatra Utara, yang menjadi perhatian khusus.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot, meninjau langsung Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunungsitoli pada Minggu (21/12/2025). Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan pembangkit menghadapi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem, sekaligus menjamin aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar selama masa libur panjang.
Saat meninjau ruang kendali pembangkit, Wapres Gibran menekankan pentingnya stabilitas pasokan energi jelang hari besar keagamaan.
“Ketersediaan listrik yang andal dapat memberikan rasa aman serta mendukung kelancaran aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Gibran.
PLTMG jadi Penopang Utama Sistem Listrik Nias
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri ESDM Yuliot menyebut PLTMG Gunungsitoli memiliki peran strategis sebagai tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Nias. Dengan kapasitas terpasang mencapai 5 x 6,9 megawatt (MW), pembangkit ini diandalkan sebagai penyokong utama beban puncak di wilayah tersebut.
“Pembangkit ini menjadi salah satu penopang utama beban puncak listrik di wilayah kepulauan tersebut,” ujar Yuliot.
Ia menambahkan, seluruh sistem operasional PLTMG Gunungsitoli saat ini berada dalam kondisi prima. Kesiapan energi primer, baik gas maupun bahan bakar minyak (BBM) cadangan, turut dipastikan aman, terutama dalam mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik pada malam Natal dan Tahun Baru.
Pemulihan Pascabencana Berjalan Cepat
Masih dalam kunjungan yang sama, Yuliot turut melaporkan progres pemulihan sistem kelistrikan di beberapa wilayah Sumatra Utara yang sempat terdampak bencana. Ia menyampaikan bahwa proses recovery berlangsung cepat berkat kesiapan tim ESDM dan PT PLN (Persero).
“Dari total 554.048 pelanggan yang sempat terdampak bencana di Sumatra Utara, sebanyak 541.678 pelanggan kini lampunya sudah menyala kembali. Ini bukti sistem dan tim kami bekerja keras dan siap siaga,” jelasnya.
Menurut Yuliot, sisa 2.370 pelanggan yang masih belum menyala bukan karena kendala pasokan listrik, melainkan akibat akses menuju lokasi yang terhalang longsor. Meski demikian, pihak ESDM dan PLN terus mengupayakan pemulihan secepat mungkin.
Infrastruktur Pendukung Berfungsi Optimal
Pemerintah juga memastikan seluruh infrastruktur penunjang pembangkit, termasuk fasilitas regasifikasi LNG (Liquefied Natural Gas), dalam kondisi optimal dan siap menghadapi peningkatan beban selama periode Nataru.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin layanan kelistrikan yang andalan dan berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat di wilayah-wilayah terluar seperti Pulau Nias yang tengah bersiap menyambut momen keagamaan besar.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452138/original/046627900_1766386845-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_13.23.02.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)