Jejak Ketua BEM UI Melki Sedeng yang Diintimidasi Aparat, Pernah Minta Rektor UI Mundur

9 November 2023, 22:08

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang, tengah mendapat sorotan. Dia mengaku kerap mendapat intimidasi dari aparat. Hal itu didapatkannya setiap kali BEM UI mengadakan acara diskusi. Bahkan, aparat pernah menghubungi dirinya dan meminta agar diskusi dibatalkan atau dialihkan ke daring.”Bisa enggak dialihkan jadi ini, jadi itu. Saya bilang boleh dialihkan, boleh diubah ke online dan sebagainya, tapi artinya jadi acara baru dan perlawanan baru, acara ini tetap jalan. Pokoknya intimidasi selalu ada,” kata Melki usai menggelar Kultum Kebangsaan di Lapangan Rotunda, Kampus UI Depok, Selasa, 7 November 2023Melki diketahui merupakan Ketua BEM UI 2023 yang terpilih sejak Januari 2023. Sebelum mengemban tugas Ketua BEM UI, dia pernah menjabat sebagai BEM Fakultas Hukum (FH) UI.Di laman Linkedin miliknya, Melki menuliskan statusnya sebagai mahasiswa jurusan Administrasi Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selama ini, Melki berkonsentrasi pada hukum pidana, hukum administrasi, dan hukum hak asasi manusia. Berikut fakta lain sosok Melki Sedek Huang.Keluarga Melki DiintimidasiSelain dirinya, Melki mengaku keluarganya juga mendapatkan intimidasi. Pekan lalu, misalnya, ibunya yang tinggal di Pontianak menghubunginya karena ada aparat yang datang ke rumah untuk bertanya kapan Melki balik ke Pontianak. Orang itu juga menanyakan kebiasan Melki sehari-hari.   “Melki kira-kira tiap malam kebiasannya ngapain, ibu tiap malam pulang jam berapa,” kata Melki. Tak hanya ibunya, guru di sekolahnya pun menjadi sasaran pertanyaan orang yang mengaku aparat tersebut. Aparat itu menghubungi guru Melki dan menanyakan kebiasaannya saat di sekolah. “Guru saya di SMA 1 Pontianak pun ada yang menelpon, katanya menjelang putusan MK ada yang tanya, Melki pas di sekolah gimana, Melki itu tiap hari kebiasannya apa dan lain sebagainya,” paparnya.Menurut Melki, upaya intimidasi ini tak hanya dialaminya, melainkan juga rekan-rekan sesama BEM, hingga gerakan lainnya. “Ada hal yang salah dari konsepsi demokrasi sampai semua orang yang kritis menyampaikan pendapat diintimidasi dan direpresi segininya,” ujarnya. Minta MK Tolak Gugatan Usia Capres-CawapresSikap tegas Melki lain adalah menentang gugatan usia capres dan cawapres di MK. Dia beserta mahasiwa lain turut memberikan pernyataannya terkait putusan MK mengenai permohonan uji materiil pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).Melki mengungkapkan bahwa putusan MK yang menolak gugatan tersebut sudah sangat tepat. Ia mengatakan bahwa bukanlah suatu hal yang harus diapresiasi, tapi memang sudah seharusnya demikian.“Karena ini bukan domain dari MK tapi ini domain dari pembuat UU di Legislatif. Jika MK dengan berani memutuskan hal tersebut, berarti MK telah menyalahi tupoksinya, melanggar konstitusi, dan juga melakukan upaya – upaya untuk melanggengkan politik dinasti,” kata Melki saat ditemui di belakang Gedung Mahkamah Konstitusi bersama BEM mahasiswa lainnya, Senin, 16 Oktober 2023.Tantang Capres Debat di Kampus UIIklan

Tak hanya lantang menggelar aksi, Melki diketahui juga menantang bakal calon presiden 2024 untuk berdebat di kampus UI. Hal itu sebagai respon atas putusan MK yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.Melki menambahkan, siap untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa sekaligus mendebat seluruh argumentasi para bakal capres apabila diperlukan. Sebab, menurutnya, BEM UI tak mau masa depan bangsa digantungkan pada calon pemimpin yang hanya fokus kampanye, pencitraan, dan lip service tidak bermutu. “Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” ujar MelkiSiap Kritisi Eks Ketua BEM UI yang NyalegSelain itu, Melki diketahui juga siap mengkritisi seniornya Manik Marganamahendra yang maju menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD DKI dari Partai Perindo. Manik diketahui merupakan Ketua BEM UI 2019 yang menjabat hingga 2020.Melki menegaskan sikap BEM UI akan kritis dalam Pemilu 2024, termasuk kepada mantan ketua dan alumni UI sekali pun.”Tidak peduli dia Aldi Taher, tidak peduli dia dan sebagainya, Sikap BEM UI jelas, kalau dia jualan-jualan titel, jualan mantan artis, jualan mantan Ketua BEM UI atau mantan apa, kami rasa dia tidak pantas duduk di parlemen,” kata Melki, Jumat, 23 Juni 2023.BEM UI akan mencari anggota DPRD hingga DPR RI yang benar-benar bisa mewakili gagasan mahasiswa. “Mau dia mantan Ketua BEM UI, mantan artis, mantan penari, mantan influencer dan sebagainya, semuanya akan BEM UI kawal, programnya apa,” ujar Melki.Minta Rektor UI MundurFakta Melki lainnya adalah meminta Rektor UI Ari Kuncoro mundur jika tidak menurunkan biaya pendidikan. Tuntutan itu menyusul keluhan sejumlah mahasiswa baru yang masuk melaui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2023. Mereka mengeluhkan soal uang kuliah tunggal atau UKT yang dinilai memberatkan.”Menurunkan biaya pendidikan atau Pak Ari Kuncoro yang turun. Tinggal pilih,” kata Ketua BEM UI Melki Sedek Huang usai menggelar aksi simbolik di Lapangan Rotunda, Kampus UI Depok, Senin, 26 Juni 2023.RADEN PUTRI | TIM TEMPO Pilihan Editor: Kemenag Terjemahkan Al-Qur’an dalam 26 Bahasa Daerah, akan Tambah Bahasa Papua

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi