Jeff Bezos Salip Elon Musk dalam Misi ke Mars, Blue Origin Daratkan Roket New Glenn

Jeff Bezos Salip Elon Musk dalam Misi ke Mars, Blue Origin Daratkan Roket New Glenn

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah China menyelesaikan pendaratan roket skala kecil yang dapat digunakan kembali pada musim panas, kini giliran Blue Origin berhasil mendaratkan roket pendorong New Glenn-nya sendiri. 

Dilansir New York Post, pendaratan ini terjadi hampir 10 tahun setelah SpaceX milik Elon Musk, mencapai prestasi yang sama dengan roket pendorong Falcon.

Perusahaan eksplorasi luar angkasa Blue Origin yang didukung oleh Jeff Bezos berhasil menyelesaikan penerbangan perdana pendorong roket yang dapat digunakan kembali.

Pendaratan di tongkang di lautan terjadi sekitar 10 tahun setelah SpaceX milik Elon Musk berhasil membawa kembali roket Falcon-nya dengan selamat untuk pertama kalinya. 

Namun, pendorong New Glenn milik Blue Origin jauh lebih besar. Tingginya mencapai 190 kaki dan diameter 23 kaki, sementara Falcon memiliki dimensi masing-masing 135 kaki dan 12 kaki. 

Roket New Glenn merupakan generasi wahana orbital terbaru Blue Origin yang dirancang untuk pengangkutan berat. Roket ini juga jauh lebih besar daripada roket Yanxingzhe-1 yang dapat digunakan kembali yang berhasil dibawa kembali oleh China untuk pertama kalinya selama musim panas lalu.

Selain keberhasilan membawa kembali pendorong roket kelas orbital, yang disebut Jon Edwards dari SpaceX sebagai misi yang “sangat sulit”, Jeff Bezos juga berhasil meluncurkan sesuatu menuju Mars mendahului rival beratnya dalam eksplorasi luar angkasa, Elon Musk, yang juga telah mengincar Mars.

Misi NASA Mars dengan Blue Origin

Misi Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorers (ESCAPADE) NASA menggunakan misi uji pendorong Blue Origin untuk membawa dua wahana antariksa Mars ke orbit. 

Tahap pertama terpisah sekitar tiga menit setelah lepas landas dan mulai jatuh melalui atmosfer bumi. 

Beberapa menit kemudian, wahana tersebut menyalakan beberapa mesin BE-4 untuk memperlambat dan memperbaiki arah, lalu mendaratkan pendorong roket New Glenn dengan selamat di tongkang pemulihan khusus yang berada di Samudra Atlantik 375 mil di bawah titik pemisahan tahap.

Tahap kedua roket terus meluncurkan dua pengorbit Mars milik NASA ke luar angkasa sekitar 33 menit setelah lepas landas. 

Diberi label Biru dan Emas, wahana antariksa yang identik itu mulai meluncur menuju titik Lagrange-2 stabilitas gravitasi Bumi-Matahari yang terletak 930.000 mil jauhnya. 

Wahana itu akan berputar kembali untuk menggunakan gravitasi Bumi sebagai ketapel guna melemparkannya ke Mars pada rentang waktu berikutnya yang tersedia, sekitar satu tahun dari sekarang.

Dua wahana antariksa Mars yang diluncurkan Jeff Bezos untuk NASA akan digunakan untuk memeriksa atmosfer Mars si Planet Merah, atau lebih tepatnya, bagaimana atmosfer tersebut menghilang akibat angin matahari dan faktor-faktor lainnya.

Sebelumnya Mars disebut memiliki sumber air dan mungkin pernah mempertahankan air di permukaannya berkat atmosfernya, tetapi penipisan selanjutnya kemungkinan berkontribusi pada penguapannya, dan Laboratorium Ilmu Antariksa UC Berkeley yang memprakarsai misi ESCAPADE ingin mengetahui ke mana perginya atmosfer tersebut dengan bantuan dua wahana antariksa yang diluncurkan Blue Origin.

Sementara itu, SpaceX masih menguji roket Starship 3 yang dimaksudkan untuk memulai misi Mars pada waktu peluncuran berikutnya di tahun 2026, tetapi wahana antariksa NASA yang diluncurkan oleh Blue Origin kemungkinan akan tiba di sana terlebih dahulu. 

Selain menyelesaikan dilema peluncuran Mars, Rocket Lab membanggakan bahwa mereka berhasil menekan biaya misi ESCAPADE hingga hanya US$18 juta per unit, baik untuk pembuatan wahana maupun peluncurannya. Harga yang sangat rendah ini dimungkinkan oleh wahana orbital Blue Origin yang baru.