Banyuwangi (beritajatim.com) – Momen Lebaran Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani bersilaturahmi dengan berbagai kalangan. Salah satunya bertemu dan halal bihalal bersama para difabel di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.
Pada kesempatan itu, ada janji dalam program pemerintahan Banyuwangi. Ipuk menyebut, pihaknya berkomitmen kuat memberikan hak-hak difabel.
Ipuk meminta agar seluruh OPD terkait dapat bersinergi memberikan dukungan dalam pemenuhan hak-hak dasar bagi mereka. Mulai hak pendidikan, kesehatan, hak sipil, hingga dukungan sosial.
“Saat ini Pemkab Banyuwangi telah menggulirkan berbagai program pro-difabel,” ungkap Ipuk.
Misalnya, kata Ipuk, di bidang pendidikan ada program Agage Pintar. Program ini mewajibkan sekolah menerima pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Ada juga beasiswa Banyuwangi Cerdas khusus bagi siswa difabel yang berprestasi,” terangnya.
Termasuk, lanjut, Ipuk, Banyuwangi kerap menggelar Festival Kita Bisa. Festival tersebut membuka ruang para difabel untuk mengekspresikan diri serta menampilkan bakat minat mereka.
“Pemkab Banyuwangi punya program Go on Document (Godoc) dari rumah ke rumah untuk memberikan kemudahan kepada para difabel dalam proses pembuatan dokumen kependudukan untuk pemenuhan hak sipil,” ungkapnya.
Terakhir, Ipuk menjelaskan mengenai ruang publik yang ramah difabel. Di mana, ruang publik dan destinasi wisata di Banyuwangi memiliki konsep ramah difabel.
“Tak hanya itu sejak beberapa tahun terakhir kami juga membuka jalur khusus difabel dalam rekrutmen ASN di Banyuwangi. Bahkan, perusahaan swasta juga kami dorong untuk membuka lowongan kerja untuk mereka. Ini sebagai bentuk dukungan pemkab kepada para difabel,” kata Ipuk.
Sehingga, kata Ipuk, pertemuan dengan para difabel menjadi momen yang tak bisa ditunda. Menurutnya, momen saat ini saat yang tepat karena selain menjalin silaturahmi juga berbagi kebahagiaan.
“Ini adalah kegiatan yang memang sudah lama kami rencanakan. Di momen lebaran, kami ingin sekali berbagi kebahagiaan bersama teman-teman difabel,” kata Ipuk.
Tak hanya itu, Bupati Ipuk juga tampak memberikan motivasi kepada mereka. Dalam pernyataannya, Ipuk meyakinkan bahwa setiap individu dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan difabel.
Di balik keterbatasan yang dimiliki, pasti ada potensi yang bisa digali dan dikembangkan lebih lanjut.
“Teman-teman harus percaya diri. Untuk menjadi yang terbaik tidak harus menunggu sempurna. Tetap semangat, asah terus kemampuan dan keahlian kalian sehingga bisa berkembang sesuai dengan potensi yang kalian miliki,” kata Ipuk.
Pada momen ini, Ipuk juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah penyandang disabilitas. Antara lain kursi roda, kruk, walker, tongkat, alat bantu dengar, serta tangan dan kaki palsu.
Bantuan tersebut disambut gembira oleh para penerima. Salah satunya, Syaiful Ibad (12) yang menerima bantuan kaki palsu. Ibad yang lahir tanpa telapak kaki kanan tersebut sudah 4 kali ini menerima bantuan kaki palsu dari Pemkab.
“Senang sekali. Yang lama memang sudah waktunya ganti, sudah kekecilan. Terima kasih,” ujarnya. [rin/beq]