Jakarta –
Sarapan menjadi satu hal yang dilakukan sebelum beraktivitas. Biasanya, menu yang dipilih untuk sarapan berupa roti, susu, kopi, hingga sereal.
Namun, tidak semua orang biasa sarapan. Mereka yang sedang dalam program diet untuk menurunkan berat badan mungkin lebih memilih untuk tidak sarapan.
Dikutip dari Times of India, sarapan berperan penting dalam mengisi bahan bakar tubuh dan memulai metabolisme. Selain itu, dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan menstabilkan suasana hati.
Dengan melewatkan sarapan, tubuh dapat kehilangan nutrisi penting sehingga memicu kelelahan, mudah tersinggung, hingga gangguan kognitif.
Berikut beberapa bahaya lainnya yang dapat terjadi pada tubuh jika melewatkan sarapan:
1. Mengganggu konsentrasi
Sarapan yang seimbang memproduksi glukosa yang diperlukan otak untuk fungsi optimal. Jika melewatkan sarapan, dapat mengganggu konsentrasi, memori, dan kinerja kognitif secara keseluruhan, yang memengaruhi produktivitas di tempat kerja atau sekolah.
2. Memicu obesitas
Ternyata, melewatkan sarapan dapat memicu penambahan berat badan hingga obesitas. Hal ini sering kali menyebabkan seseorang makan berlebihan di kemudian hari, terutama pada camilan berkalori tinggi, dan dapat mengganggu metabolisme tubuh.
3. Kekurangan nutrisi
Sarapan merupakan kesempatan untuk mengonsumsi vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan. Melewatkan waktu makan ini meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu.
4. Perubahan suasana hati
Tidak sarapan dapat mengakibatkan kadar gula darah rendah, yang memicu perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan rasa tidak nyaman secara umum. Sarapan yang seimbang membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
5. Metabolisme melambat
Melewatkan sarapan dapat memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan energi, yang menyebabkan metabolisme melambat. Respons adaptif ini dapat menghambat upaya pengelolaan berat badan dan membuat pembakaran kalori secara efisien menjadi lebih sulit.
6. Tingkat stres meningkat
Kadar gula darah rendah akibat melewatkan sarapan dapat mengaktifkan respons stres tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berkontribusi pada peningkatan stres dan kecemasan sepanjang hari.
7. Risiko penyakit kronis yang lebih tinggi
Melewatkan sarapan dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
(sao/kna)