Jalur Pantura Lumpuh, Warga Mengungsi

18 March 2024, 7:30

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia — Sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) seperti Demak dan Kudus hingga kini masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi pada Rabu (13/3) malam.
Banjir di Kabupaten Demak diperparah dengan adanya tanggul sungai yang jebol di Desa Menur, Kecamatan Mranggen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama sejumlah pihak terkait lantas melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, serta rumah warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta banjir Demak-Kudus:
Jalur Pantura Demak-Kudus lumpuh
Jalur Pantura Demak-Kudus terputus akibat tanggul kiri Sungai Wulan jebol, Minggu (17/3). Tanggul Sungai Wulan yang jebol itu membuat arus lalu lintas di jalur tersebut menjadi padat.

“Kami sudah memikirkan dengan melakukan pengalihan arus dari arah Semarang melalui Purwodadi,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi saat mengunjungi tempat pengungsian di DPRD Kudus.

Satlantas Polres Demak mengalihkan kendaraan kecil yang hendak menuju Pati dan Surabaya melalui Jalur Trengguli menuju Mijen-Welahan-Jepara-Kudus-Pati.
Sementara untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan di jalur tersebut, Satlantas Polres Kudus berkoordinasi dengan Satlantas Polres Rembang dan Pati mengarahkan kendaraan bersumbu tiga menuju Semarang melalui Blora maupun Grobogan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Pati maupun Rembang, agar truk bersumbu diarahkan ke jalur Blora maupun Grobogan menyusul jalur lewat Jepara cukup padat,” ujar Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Kudus Iptu Noor Alifi.
Di sisi lain jalur Undaan-Grobogan saat ini sedang ada perbaikan Jembatan Babalan, sehingga kondisinya juga cukup padat.
10 desa terdampak tanggul jebol
Jebolnya tanggul Sungai Wulan juga mengakibatkan sekitar 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Demak terdampak banjir.
“Untuk jumlah warga yang terdampak, berkisar puluhan ribu jiwa, sedangkan yang paling dekat dengan tanggul Sungai Wulan seperti Desa Ketanjung sekitar 1.200 jiwa dan Desa Karanganyar sekitar 8.000-an jiwa,” kata Danramil 08/Karanganyar Kapten Cba Haryono.
Namun, hingga saat ini belum tersedia tempat pengungsian. Rencananya warga akan mengungsi di Balai Desa Kedungwaru Lor dan Balai Desa Ketanjung, tetapi aksesnya tergenang air.
Sementara ini warga bertahan di tanggul Sungai Wulan dan di bawah Jembatan Tanggulangin.

1.619 orang mengungsi
BPBD Kabupaten Kudus mencatat sebanyak 32.952 warga dari 29 desa terdampak banjir. Sekitar 1.619 di antaranya mulai mengungsi.
“Saat ini banjir semakin meluas hingga di 29 desa dari sebelumnya hanya beberapa desa,” kata Kepala Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Kudu, Mundir di Kudus, Minggu (17/3).
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di 17 lokasi pengungsian, antara lain ada yang menempati aula Gedung DPRD Kudus, balai desa, tempat ibadah, tempat pendidikan, dan rumah warga.
Status tanggap darurat
Pemerintah Kabupaten Kudus telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam angin kencang, banjir, dan tanah longsor menyusul terjadinya bencana banjir yang melanda lima kecamatan.
“Banjir yang meluas dan melanda lebih dari separuh jumlah kecamatan di Kabupaten Kudus, maka bisa dilakukan penetapan status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor karena sebelumnya memang terjadi di Kudus,” kata Mundir.
Status tanggap darurat bencana alam tersebut berlaku mulai 15 Maret hingga 24 Maret 2024.
Dengan penetapan status tanggap darurat itu, maka Pemkab Kudus akan menggerakkan potensi sumber daya yang dimiliki dalam rangka penanganan keadaan darurat bencana.

  (lna/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi