Bisnis.com, JAKARTA – Malam ini akan terjadi fenomena gerhana bulan total di sebagian besar wilayah di dunia.
Gerhana bulan total terpanjang sejak 2022. Totalitas akan terlihat dari Australia, Asia, Afrika, dan Eropa—sekitar 85% populasi dunia berkesempatan menyaksikan gerhana ini.
Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyaksikan munculnya fenomena langka tersebut.
Berikut waktu kemunculan gerhana bulan total di Indonesia malam ini, 7 September 2025
Jumlah Orang yang Melihat… Jumlah Orang* Persentase Populasi Dunia
Sebagian fase penumbra 7.190.000.000 87,77%
Sebagian fase parsial 7.090.000.000 86,61%
Sebagian fase total 7.030.000.000 85,86%
Seluruh fase total 6.270.000.000 76,59%
Seluruh fase total dan parsial 5.820.000.000 71,05%
Keseluruhan gerhana dari awal hingga akhir 4.900.000.000 59,90%
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus).
Hal ini membuat Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah. Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah.
