Surabaya (beritajatim.com) – Nasib apes dialami seorang pemuda Surabaya yang belum diketahui identitasnya.
Ia menjadi korban bulan-bulanan dari jamaah acara Kendung Bersholawat di Lapangan Astonvila, Jalan Kendung Sememi, Surabaya, Minggu (01/09/2024) malam lantaran dituduh sebagai pencuri handphone. Tanpa verifikasi terlebih dahulu, pemuda itu langsung dihajar beramai-ramai.
Dari video yang viral di grup Whatsapp, sejumlah massa yang menghadiri sacara selawatan bersama Habib Ahmad Bin Mustofa Al Hadar ini berkerumun di depan Balai RW 03 Kendung. Mereka tampak menghajar satu pemuda yang dituduh pencuri. Korban yang dihajar hanya bisa meringkut di depan Balai RW sambil melindungi kepalanya.
“Kemarin ramai mas. Gatau anak mana, langsung dibawa ke Polsek. Polisi yang jaga dan panitianya kewalahan melerai karena kan banyak orangnya,” kata Teguh salah satu penjual kopi di sekitar lokasi.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Benowo Kompol Didik Sulistyo saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pemuda yang dihajar itu ternyata bukan pencuri handphone. Ia hanya dituduh oleh warga lain ketika mencuri handphone kemudian dihajar oleh massa.
“Yang dihajar bukan pelakunya mas,” kata Didik.
Didik menjelaskan bahwa ponsel yang hilang juga sudah ketemu. Saat ini pihak kepolisian masih memediasi antara kedua teman yang terlibat. “Hpnya juga sudah ketemu. Ini proses mediasi, mereka masih satu teman,” pungkasnya. (ang/ted)
