Istana: Dana BLT dan Program Magang Berasal dari Efisiensi Anggaran

Istana: Dana BLT dan Program Magang Berasal dari Efisiensi Anggaran

Bisnis.com, JAKARTA — Istana Kepresiden mengumumkan dua program utama dalam paket stimulus ekonomi keempat yang akan segera diluncurkan, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat berpendapatan rendah dan program magang bagi lulusan perguruan tinggi.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, program BLT ini merupakan hasil dari efisiensi anggaran pemerintah yang dilakukan sepanjang tahun anggaran berjalan.

Efisiensi tersebut, kata Prasetyo Hadi, dilakukan dengan memangkas belanja-belanja yang dianggap tidak produktif dan mengalihkannya ke kegiatan yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.

“Dalam berbagai kesempatan kami sudah menjelaskan bahwa yang disebut dengan efisiensi itu adalah kita mengurangi belanja-belanja yang sekiranya tidak produktif, untuk kemudian direalokasi ke kegiatan yang jauh lebih produktif,” ujarnya usai meninjau kesiapan penyaluran bantuan di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Menurut Prasetyo, pemerintah berhasil menemukan ruang fiskal baru dari hasil penghematan tersebut, yang kemudian digunakan untuk memberikan BLT selama tiga bulan kepada kelompok masyarakat di desil 1 hingga desil 4 yakni kelompok penerima manfaat berdasarkan tingkat kesejahteraan.

“Ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Itu akibat kita berhasil melakukan penghematan dari anggaran yang kita miliki selama satu tahun,” jelasnya.

Terkait keberlanjutan BLT tahun depan, Prasetyo mengatakan pemerintah akan mengevaluasi berdasarkan perkembangan ekonomi dan penerimaan pajak nasional.

“Nanti kita lihat, karena kita berharap pertumbuhan ekonomi kita naik, pendapatan pajak meningkat, dan ruang fiskal semakin lebar,” katanya.

Dia menambahkan, penerima BLT pun dapat sekaligus menerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga bantuan pemerintah bersifat komplementer untuk memperkuat daya beli masyarakat di penghujung tahun.

Sekadar informasi, Pemerintah secara resmi mengumumkan dua program paket ekonomi yakni Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) dan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi. Kedua program paket ekonomi diluncurkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, memperluas kesempatan dan pengalaman kerja, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk program BLT Kesra, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan arahan Presiden untuk pemberian BLT pada bulan Oktober hingga Desember 2025.

“Akan diterima oleh 35,4 juta keluarga penerima manfaat. Dan ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya, dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau kita berasumsi 1 KPM itu adalah ayah, ibu, dan 2 orang anak,” ujar Airlangga.

Menurutnya, bantuan ini menyasar desil 1 hingga 4 berdasarkan data sosial ekonomi nasional (DSEN). Bantuan ini juga merupakan tambahan di luar BLT reguler yang selama ini disalurkan melalui Kementerian Sosial kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan dan bantuan sembako.

Untuk penyaluran BLT Kesra, Menko Airlangga mengatakan bahwa penyaluran akan dilakukan melalui himpunan bank milik negara (Himbara) untuk 18,3 juta keluarga mulai minggu depan. Penyaluran juga dilakukan melalui PT Pos Indonesia untuk 17,2 juta keluarga yang dimulai pada Senin depan.

“Hari ini akan dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Jadi ini pertama yang masuk di angka 17,2 juta karena yang reguler adalah 18,2 juta,” tambahnya.

Tidak hanya BLT Kesra, pemerintah turut memberikan bantuan dalam program pemagangan lulusan perguruan tinggi yang ditujukan kepada para lulusan baru.

“Fresh graduate baik itu di dunia usaha, industri, dan BUMN. Termasuk lembaga pemerintah dan Bank Indonesia. Program ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor,” ucapnya.

Turut hadir dalam pengumuman program paket ekonomi yakni Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.