Truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan tiba di Rafah, Jalur Gaza.(AFP/SAID KHATIB)
MILITER Israel mengatakan sebanyak 468 truk yang membawa bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza pada Selasa (9/4). Jumlah itu menjadi yang tertinggi dalam satu hari sejak perang antara Israel dan Hamas pecah, 7 Oktober lalu.
Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk memperbolehkan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza, yang sedang menghadapi bencana kelaparan. Itu terjadi sejak enam bulan lalu atau setelah Israel menginvasi daerah tersebut.
Tentara Israel juga mengatakan 468 truk yang baru diperiksa dan dipindahkan ke Jalur Gaza. Lebih dari 1.200 truk berisi bahan-bahan bantuan telah memasuki wilayah tersebut selama tiga hari terakhir.
Baca juga : Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Maut Israel terhadap Pekerja Bantuan
“Selain itu, 303 paket yang membawa ratusan dan ribuan makanan diterjunkan melalui udara di Gaza,” kata pihak Israel.
Kabar itu muncul setelah sekian lama warga jalur Gaza mengalami kelaparan massal. Kondisi ini dinilai Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dapat menambah panjang kekerasan dan konflik.
“Ini akan mempercepat kekerasan, dan akan berdampak pada terjadinya konflik jangka panjang,” kata Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS. Baca juga : 4 Pekerja Bantuan Asing dan Sopir Palestina Tewas dalam serangan Israel
Dia meminta para pihak untuk terus melakukan semua yang bisa dilakukan, khususnya menekan Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.
Badan-badan bantuan mengeluh Israel tidak menjamin keamanan dan memblokir beberapa jenis makanan, obat-obatan, dan pasokan kemanusiaan lain yang diperlukan.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. (France24/Z-1)
