Teheran –
Otoritas Iran menanggapi kesepakatan gencatan senjata yang tercapai antara Israel dan kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon. Teheran menyatakan pihaknya menyambut baik diakhirinya “agresi” Tel Aviv di Lebanon.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (27/11/2024), menyatakan negaranya “menyambut baik berita” berakhirnya “agresi Israel terhadap Lebanon”.
Baghaei juga menegaskan “dukungan kuat Iran terhadap pemerintah, bangsa dan perlawanan Lebanon”.
Iran selama ini menjadi pendukung finansial dan militer bagi Hizbullah, yang bermarkas di wilayah Lebanon.
Gencatan senjata, yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Prancis, berhasil disepakati oleh Israel dan Hizbullah. Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata mulai diberlakukan pada Rabu (27/11) pagi, dengan pertempuran diharapkan berhenti sejak pukul 04.00 waktu setempat.
Menurut ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut, seperti diumumkan Biden, Israel sepakat untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.
Penarikan pasukan Israel itu dilakukan saat tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.