Surabaya (beritajatim.com) – Faktor ekonomi diduga menjadi alasan orang tua pembuang bayi menaruh buah hatinya di depan rumah salah satu warga Keputih, Sukolilo, Jumat (26/07/2024). Dugaan itu diperkuat oleh surat yang ditinggalkan bersama dengan bayi yang baru dilahirkan itu.
“Assalamualaikum Wr.Wb, Maaf tolong jaga bayi ini seperti anak kalian sendiri. Saya terpaksa seperti ini karena ekonomi kami sedang tidak baik-baik saja. Dan Tolong jangan lapor polisi. 5 atau 6 tahun lagi saya akan datang kesini lagi terimakasih,” tulis pesan di dalam surat yang ditemukan.
Dari foto surat yang diterima beritajatim, orang tua korban sempat menuliskan agar bayi itu diberi nama. Namun, tulisan itu dicoret oleh pembuat pesan yang diduga adalah orang tua kandung bayi perempuan itu.
Kapolsek Sukolilo, Kompol Made Patera Negara mengatakan bayi itu diduga berusia 2 jam saat ditemukan. Bayi itu masih dilumuri darah dan tali pusar yang baru dipotong.
“Tali pusar baru diklaim (ditutup) sesudah ditemukan warga dan kita bawa ke Puskesmas Sukolilo,” kata Made.
Made menjelaskan bahwa bayi itu ditemukan oleh salah satu warga Keputih, Sukolilo Surabaya bernama Edi Pramono (42). Saat itu, Edi yang baru bangun tidur hendak cuci muka. Ia pun mendengar suara tangisan bayi. Setelah mencari asal usul suara, Edi menemukan bayi yang terbungkus jaket hoodie warna coklat dilampiri dengan surat tulis tangan di teras rumahnya.
“Setelah itu baru pemilik rumah menghubungi pengurus kampung dan Polsek Sukolilo,” imbuh Made.
Saat ini petugas kepolisian masih mencari kedua orang tua dari bayi itu. Petugas kepolisian sudah periksa 2 saksi dan masih mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi. (ang/but)
