Bisnis.com, JAKARTA -Meta, perusahaan induk Instagram dan Whatsapp, berencana menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pengguna di Instagram yang berbohong tentang usia.
Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kritik dari orang tua dan anggota parlemen mengenai dampak negatif platform terhadap kesehatan mental remaja.
Melansir dari Bloomberg, Selasa (5/11/2024) dengan sistem yang disebut “pengklasifikasi dewasa”, Meta akan membagi pengguna ke dalam dua kategori usia berdasarkan analisis data akun mereka. Kategori pertama di bawah dan kategori kedua di atas 18 tahun.
Direktur manajemen produk Meta Allison Hartnett mengatakan lunak tersebut dapat menyaring pemindaian profil, daftar pengikut, serta interaksi di media sosial, termasuk postingan “selamat ulang tahun” dari teman untuk memprediksi usia pengguna.
“Pengguna yang teridentifikasi berusia di bawah 18 tahun akan secara otomatis beralih ke akun remaja, yang dilengkapi pengaturan privasi yang lebih ketat,” kata Allison.
Meskipun, sampai saat ini Meta belum merilis data akurasi sistem ini, langkah ini diharapkan bisa mengatasi pengguna yang mencoba menghindari pembatasan usia yang ada.
Meta telah menghadapi berbagai tantangan untuk melindungi pengguna remaja dari konten berbahaya dan sedang menghadapi gugatan hukum terkait dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak.
Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan kritik yang dilontarkan oleh mantan karyawan, yang mengungkapkan dampak negatif Instagram pada remaja.
Untuk memperketat verifikasi usia, Meta juga merencanakan mekanisme baru, termasuk penggunaan perangkat unik untuk mendeteksi kehadiran pengguna baru.
Remaja yang ingin mengubah usia di akun mereka harus mengunggah bukti identitas resmi atau menggunakan teknologi pihak ketiga untuk memverifikasi usia mereka.
“Verifikasi usia yang paling menjaga privasi dari semuanya akan melibatkan toko aplikasi yang memverifikasi usia remaja bahkan sebelum mereka dapat mengunduh aplikasi tertentu,” ujar Allison.
Meskipun Meta berupaya meningkatkan proses ini, tantangan besar tetap ada, mengingat anak-anak sering menemukan cara untuk mengakses konten yang dibatasi usia.
Sejauh ini, perusahaan mencatat bahwa masalah pengguna yang berbohong tentang usia tidak sebesar yang diperkirakan.