Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Insentif EV hingga Hilangkan Lampu Merah

Insentif EV hingga Hilangkan Lampu Merah

Jakarta

Polusi udara di Jakarta masih menjadi-jadi. Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta memiliki program masing-masing dalam menangani polusi udara di Jakarta.

Tiga pasangan cagub-cawagub Jakarta menyampaikan programnya masing-masing dalam Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024 semalam. Berikut program-program dari ketiga pasangan cagub-cawagub Jakarta untuk menangani polusi udara di Jakarta.

Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1)

Pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono menitikberatkan pada pengaturan tata ruang dalam menangani polusi udara di Jakarta. Untuk mengurangi pergerakan kendaraan bermotor, Ridwan Kamil-Suswono akan memperbanyak hunian di tengah kota dan ruang kerja di pinggir kota.

“Sehingga ada alternatif warga untuk tinggal, bekerja, berekreasi di jarak yang dekat. Itu akibatnya akan mengurangi pergerakan, pergerakan berkurang otomatis polusi juga Insyaallah akan berkurang,” kata Ridwan Kamil dalam debat semalam.

Solusi lain dari Ridwan Kamil adalah memperbanyak penanaman pohon, penggunaan energi matahari, hingga penerapan work from home (WFH) secara bergilir. Ridwan Kamil juga berencana untuk memberikan insentif untuk kendaraan listrik.

“Transportasi diluaskan, JakLingko diluaskan sehingga ada alternatif yang lebih luas. Konversi dari BBM ke motor atau kendaraan listrik kita insentifkan. Ojol-ojol yang 1 juta seliweran akan kita beri insentif mengubah mesin BBM ke motor listrik,” beber Ridwan Kamil.

Dharma Porengkun-Kun Wardana (nomor urut 2)

Pasangan nomor urut 2 Dharma Porengkun-Kun Wardana punya delapan solusi untuk menangani polusi udara di Jakarta. Salah satu yang menjadi sorotan adalah solusi mengurangi kemacetan dan polusi udara dengan teknologi tanpa lampu merah.

“Pertama mengurangi kemacetan dengan teknologi tanpa lampu merah. Dua, prioritaskan transportasi umum. Siapkan energi terbarukan seperti biodiesel. Mandiri, bisa dari rumput laut, bisa dari nipah, bisa dari bakau,” ungkap Dharma Porengkun.

Menurut Dharma, keberadaan lampu merah itu justru menjadi biang kerok kemacetan. Sebagai gantinya, kata Dharma, dia akan membangun underpass dan overpass di persimpangan yang selama ini menggunakan lampu merah. Menurutnya, sudah ada teknologi yang hanya dalam 7 hari solusi itu bisa terbangun.

Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3)

Sementara itu, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno memiliki beberapa solusi untuk mengurangi polusi udara. Pramono mengungkapkan akan menambah armada dan transportasi Jabodetabek berbasis listrik. Pramono ingin menggeser gaya hidup masyarakat Jakarta yang tadinya selalu menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum.

“Yang paling utama bagi saya adalah mengubah gaya hidup, cara hidup, shifting lifestyle masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ini menjadi hal yang sangat penting sekali. Untuk itu, kami akan membebaskan 15 golongan yang selama ini mendapat kebebasan naik bus, maka kami akan membuat Transjabodetabek, mereka naik MRT gratis, LRT gratis. Dengan demikian mereka akan mengubah pola hidup dari mengendarai kendaraan pribadi menjadi mengendarai transportasi umum,” ujar Pramono.

“Untuk 500 meter dari rumah masing-masing yang tinggal di wilayah Jabodetabek, Bekasi dan semuanya kami akan buatkan yang namanya ride and park. Sehingga orang ada kepastian. JakLingko kita perluas, sehingga orang dari mana pun akan sangat gampang terkoneksi dengan kendaraan umum yang sudah tersedia, saya yakin itu akan mengurangi emisi,” pungkasnya.

(rgr/dry)