Inilah 7 Objek Wisata di Kawasan Alas Purwo, Ada Pantai Favorit Peselancar Dunia!

13 December 2023, 23:45

Taman Nasional Alas Purwo merupakan sebuah taman nasional yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi.

Dengan luas lebih dari 43.400 hektare, taman nasional ini memadukan pesona alam yang memukau dan kaya akan warisan budaya.

Alas Purwo dihiasi berbagai macam ekosistem, mulai dari hutan hujan, hutan bambu, hutan mangrove, savana, hingga pantai.

Kamu juga akan menemukan berbagai jenis flora dan fauna di taman nasional ini. Setidaknya, ada lebih dari 700 jenis tumbuhan, serta lebih ratusan jenis hewan, mulai dari burung, mamalia, hingga reptil dan amfibi.

Terdapat pula situs-situs bersejarah, seperti makam-makam kuno dan artefak-artefak peninggalan sejarah. Tempat-tempat ini menjadi saksi bisu perkembangan budaya di masa lampau.

Tak heran jika kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Jawa Timur. Kamu bisa berkunjung setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga 4 sore, dengan membayar tiket masuk sebesar Rp7.500.

Namun, di balik keindahan alamnya yang menakjubkan, masyarakat percaya bahwa beberapa bagian hutan dan pantai di taman nasional ini dihuni oleh makhluk halus tak kasat mata, termasuk bangsa jin.

Kehadiran makhluk-makhluk tak kasat mata ini nampaknya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian penduduk setempat. Bahkan, dapat juga dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai hal-hal spiritual dan misterius.

Meski menjadi saksi bisu berbagai cerita mistis, beberapa spot wisata yang dihiasi rindangnya pepohonan hijau dan keindahan laut di taman nasional ini dijamin akan membuat kamu terpesona.

Baca juga: Layak Dicoba! 10 Aplikasi Pelacak Lokasi Gratis di Android untuk Pantau Orang Tersayang

Objek Wisata di Alas Purwo

1. Pura Luhur Giri Salaka

Lokasinya yang berada di tengah-tengah hutan belantara membuat pura ini terkesan misterius dan angker. Tak heran jika tempat ini belum sering terekspos.

Berdiri sejak 1985 lalu, Pura Luhur Giri Salaka merupakan tempat ibadah umat Hindu yang terkenal sakral.

Konon, pura ini berawal dari tumpukan batu bata yang ditemukan oleh masyarakat setempat. Setelah dibawa pulang oleh beberapa orang ke rumah, mereka justru jatuh sakit.

Akhirnya mereka mengembalikan batu bata tersebut serta melakukan upacara dan doa sebagai permintaan maaf kepada leluhur yang menempati kawasan pura.

Pada hari-hari tertentu pura ini juga tetap dijadikan lokasi untuk tempat persembahyangan purnama dan tilem, serta Pagerwesi setiap 210 hari sekali, sehingga akan banyak umat Hindu di sekitar Alas Purwo yang berbondong-bondong datang ke sini.

Selain itu, masyarakat yang menganut kepercayaan kejawen juga kerap menggunakan tempat tersebut setiap malam Jumat Legi dan Selasa Kliwon.

Selain digunakan untuk upacara agama, pura ini juga dibuka untuk masyarakat umum sebagai objek wisata bernuansa religi.

Dihiasi dengan rimbunnya pepohonan jati, pura ini menyuguhkan suasana tenang dan damai yang membuat rileks.

Pura ini letaknya tak jauh dari gerbang pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo. Jadi, kalau kamu sedang berlibur ke kawasan ini, jangan lupa untuk berkunjung ke Pura Luhur Giri Salaka dan berfoto di sini.

Baca juga: 4 Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Toba, Danau Vulkanik Terbesar di Dunia!

2. Savana Sadengan

Savana semi buatan ini merupakan padang penggembalaan (feeding ground) bagi beberapa jenis satwa liar, seperti Banteng, Kijang, Babi Hutan, Rusa, Jalak Putih, Merak Hijau, dan banyak lagi.

Area ini memiliki luas sekitar 84 hektare dan disebut-sebut mirip dengan Afrika, yang juga menyediakan habitat bagi mamalia besar dan berbagai jenis burung.

Untuk mencapai area savana, kamu perlu masuk melalui gerbang utama Alas Purwo, lalu melanjutkan perjalanan dengan kendaraan bermotor sejauh 4 kilometer.

Baik di musim hujan atau kemarau, pemandangan di Savana Sadengan selalu menyegarkan mata. Jika di musim kemarau padang rumputnya terlihat mengering dan eksotis, saat musim hujan padang rumput terlihat hijau dan segar.

Usahakan untuk datang sebelum pukul 10 pagi saat cuaca cerah, karena para satwa akan banyak terlihat pada jam-jam tersebut.

Sayangnya, di kawasan wisata safari ini, kamu tidak bisa melihat keanekaragaman hayati dari dekat. Pihak pengelola wisata menyediakan pos pemantauan untuk mengamati satwa liar yang bergerak bebas dari atas gardu pandang.

Meski tidak dapat berfoto dengan para satwa dari jarak dekat, kamu tetap bisa berfoto di sekitar savana yang eksotis ini, atau memotret satwa dengan lensa jarak jauh.

Karena tempatnya yang luas dan terbuka, kamu juga bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah di savana ini.

Bagaimana? Kamu tertarik untuk mengunjungi objek wisata yang satu ini?

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bandung yang Viral, Cocok untuk Habiskan Liburan Akhir Tahun!

3. Pantai Plengkung

Pantai Plengkung, yang menjadi ikon Taman Nasional Alas Purwo ini, terkenal sebagai salah satu surga bagi para peselancar dunia, bahkan disebut sebagai salah satu dari tujuh spot berselancar dengan ombak terbaik.

Gulungan ombak yang megah, pasir putih, dan batuan karang di sepanjang pantai menciptakan panorama yang memikat para wisatawan.

Ditambah lagi dengan pemandangan rombongan rusa yang kerap muncul di area Pantai Plengkung untuk mencari makan.

Selain berselancar dan menikmati suasana pantai, kamu juga bisa berfoto-foto di sekitar pantai, snorkeling, diving, atau berjalan menyusuri rimbunnya hutan bambu.

Untuk mengakses objek wisata ini, kamu bisa menyewa kendaraan khusus dari pintu masuk taman nasional. Bisa juga menggunakan jalur laut dari Pantai Grajagan menggunakan perahu nelayan atau speedboat.

4. Pantai Pancur

Pantai lain yang tak kalah cantik adalah Pantai Pancur. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo.

Di sepanjang pantai kamu akan disuguhi hamparan pasir putih, bebatuan, dan lumut hijau yang menempel di beberapa sisi pantai.

Menariknya, di dekat pantai ini kamu akan menemukan air terjun kecil yang mengalir ke pasir dan menuju laut.

Di area pantai ini, kamu bisa bersantai di bawah pohon teduh, berenang, berfoto, bahkan berkemah.

Namun, kamu perlu mewaspadai kera-kera yang berhabitat di sekitar pantai, yang seringkali meminta makanan pada pengunjung atau wisatawan yang datang.

Baca juga: Inilah 5 Daya Tarik Tangkuban Perahu, Punya Banyak Kawah yang Eksotis!

5. Pantai Ngagelan

Jika kamu datang dari pintu masuk taman nasional, kamu perlu berjalan kaki sekitar 5 kilometer atau sekitar 30 menit untuk menuju Pantai Ngagelan atau yang sering disebut dengan Pantai Merengan.

Di pantai ini, kamu bisa melihat proses penetasan telur penyu. Adapun jenis penyu yang ada dalam penangkaran antara lain Penyu Abu-Abu atau Lekang, Penyu Belimbing, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau.

Untuk melakukan peneluran, penyu dari laut Jawa biasanya akan mendarat pada malam hari di pesisir pantai Ngagelan pada pertengahan tahun, saat angin dari timur berhembus ke Pulau Jawa.

Petugas Pos Ngagelan kemudian akan memindahkan telur-telur penyu ke sarang buatan atau penangkaran agar lebih aman dari hewan pemangsa. Setelah menetas, sebagian besar anak penyu akan dilepaskan kembali ke pantai.

Pemandangan pantai ini juga dipercantik dengan hutan mangrove, pasir putih, dan gulungan ombak yang menawan.

6. Pantai Cungur

Terletak di wilayah pantai bagian barat Taman Nasional Alas Purwo, pantai ini memiliki ekosistem khas hutan pantai, hutan dataran rendah, dan hutan mangrove.

Jika berkunjung ke Pantai Cungur, kamu akan melihat berbagai jenis burung air yang berkeliaran di area tersebut. Mereka biasanya datang untuk mencari makanan atau berkembang biak.

Kalau kamu pecinta fotografi sekaligus penggemar burung, pantai ini sangat cocok untuk kamu kunjungi. Kamu bisa bersantai sambil menikmati pemandangan burung-burung, mengambil foto, hingga melihat pemandangan matahari tenggelam.

Baca juga: 9 Aplikasi Jual Foto Online, Ubah Hobi jadi Bisnis!

7. Hutan Mangrove di Bedul

Kawasan ini merupakan hutan mangrove paling luas yang masih tersisa di Jawa.

Selain menikmati keindahan tanaman mangrove yang hijau dan rimbun, kamu juga bisa melihat beberapa jenis burung air yang berkembang biak atau sekedar mencari makan, di antaranya bangau tong-tong, pecuk ular, trinil, dan lainnya.

Tak hanya melihat burung, di kawasan Bedul kamu pun akan menemukan banyak biota laut seperti kerang, udang, kepiting, hingga ikan yang sering ditangkap masyarakat setempat menggunakan alat tradisional.

Bekerja sama dengan pemerintah setempat, masyarakat di sekitar pantai, khususnya Desa Sumbersari, juga menyediakan kano, yang dapat kamu gunakan untuk menyusuri hutan mangrove.

Baca juga: 6 Aplikasi Penjernih Foto Gratis, Buat Gambar Lebih Jelas dan Tajam!

Itulah beberapa spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo yang yang bisa kamu kunjungi.

Dengan perpaduan pesona alam yang luar biasa, warisan budaya yang kaya, dan cerita-cerita mistis yang melekat, taman nasional ini menjadi destinasi yang unik dan menarik bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan alam dan kultural Indonesia.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan sebuah taman nasional yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi. 

Dengan luas lebih dari 43.400 hektare, taman nasional ini memadukan pesona alam yang memukau dan kaya akan warisan budaya.

Alas Purwo dihiasi berbagai macam ekosistem, mulai dari hutan hujan, hutan bambu, hutan mangrove, savana, hingga pantai.

Kamu juga akan menemukan berbagai jenis flora dan fauna di taman nasional ini. Setidaknya, ada lebih dari 700 jenis tumbuhan, serta lebih ratusan jenis hewan, mulai dari burung, mamalia, hingga reptil dan amfibi.

Terdapat pula situs-situs bersejarah, seperti makam-makam kuno dan artefak-artefak peninggalan sejarah. Tempat-tempat ini menjadi saksi bisu perkembangan budaya di masa lampau.

Tak heran jika kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Jawa Timur. Kamu bisa berkunjung setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga 4 sore, dengan membayar tiket masuk sebesar Rp7.500.

Namun, di balik keindahan alamnya yang menakjubkan, masyarakat percaya bahwa beberapa bagian hutan dan pantai di taman nasional ini dihuni oleh makhluk halus tak kasat mata, termasuk bangsa jin.

Kehadiran makhluk-makhluk tak kasat mata ini nampaknya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian penduduk setempat. Bahkan, dapat juga dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai hal-hal spiritual dan misterius.

Meski menjadi saksi bisu berbagai cerita mistis, beberapa spot wisata yang dihiasi rindangnya pepohonan hijau dan keindahan laut di taman nasional ini dijamin akan membuat kamu terpesona.

Baca juga: Layak Dicoba! 10 Aplikasi Pelacak Lokasi Gratis di Android untuk Pantau Orang Tersayang

Objek Wisata di Alas Purwo

1. Pura Luhur Giri Salaka

Lokasinya yang berada di tengah-tengah hutan belantara membuat pura ini terkesan misterius dan angker. Tak heran jika tempat ini belum sering terekspos.

Berdiri sejak 1985 lalu, Pura Luhur Giri Salaka merupakan tempat ibadah umat Hindu yang terkenal sakral. 

Konon, pura ini berawal dari tumpukan batu bata yang ditemukan oleh masyarakat setempat. Setelah dibawa pulang oleh beberapa orang ke rumah, mereka justru jatuh sakit.

Akhirnya mereka mengembalikan batu bata tersebut serta melakukan upacara dan doa sebagai permintaan maaf kepada leluhur yang menempati kawasan pura.

Pada hari-hari tertentu pura ini juga tetap dijadikan lokasi untuk tempat persembahyangan purnama dan tilem, serta Pagerwesi setiap 210 hari sekali, sehingga akan banyak umat Hindu di sekitar Alas Purwo yang berbondong-bondong datang ke sini.

Selain itu, masyarakat yang menganut kepercayaan kejawen juga kerap menggunakan tempat tersebut setiap malam Jumat Legi dan Selasa Kliwon.

Selain digunakan untuk upacara agama, pura ini juga dibuka untuk masyarakat umum sebagai objek wisata bernuansa religi.

Dihiasi dengan rimbunnya pepohonan jati, pura ini menyuguhkan suasana tenang dan damai yang membuat rileks.

Pura ini letaknya tak jauh dari gerbang pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo. Jadi, kalau kamu sedang berlibur ke kawasan ini, jangan lupa untuk berkunjung ke Pura Luhur Giri Salaka dan berfoto di sini. 

Baca juga: 4 Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Toba, Danau Vulkanik Terbesar di Dunia!

2. Savana Sadengan

Savana semi buatan ini merupakan padang penggembalaan (feeding ground) bagi beberapa jenis satwa liar, seperti Banteng, Kijang, Babi Hutan, Rusa, Jalak Putih, Merak Hijau, dan banyak lagi.

Area ini memiliki luas sekitar 84 hektare dan disebut-sebut mirip dengan Afrika, yang juga menyediakan habitat bagi mamalia besar dan berbagai jenis burung.

Untuk mencapai area savana, kamu perlu masuk melalui gerbang utama Alas Purwo, lalu melanjutkan perjalanan dengan kendaraan bermotor sejauh 4 kilometer.

Baik di musim hujan atau kemarau, pemandangan di Savana Sadengan selalu menyegarkan mata. Jika di musim kemarau padang rumputnya terlihat mengering dan eksotis, saat musim hujan padang rumput terlihat hijau dan segar.

Usahakan untuk datang sebelum pukul 10 pagi saat cuaca cerah, karena para satwa akan banyak terlihat pada jam-jam tersebut.

Sayangnya, di kawasan wisata safari ini, kamu tidak bisa melihat keanekaragaman hayati dari dekat. Pihak pengelola wisata menyediakan pos pemantauan untuk mengamati satwa liar yang bergerak bebas dari atas gardu pandang.

Meski tidak dapat berfoto dengan para satwa dari jarak dekat, kamu tetap bisa berfoto di sekitar savana yang eksotis ini, atau memotret satwa dengan lensa jarak jauh.

Karena tempatnya yang luas dan terbuka, kamu juga bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah di savana ini.

Bagaimana? Kamu tertarik untuk mengunjungi objek wisata yang satu ini?

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bandung yang Viral, Cocok untuk Habiskan Liburan Akhir Tahun!

3. Pantai Plengkung

Pantai Plengkung, yang menjadi ikon Taman Nasional Alas Purwo ini, terkenal sebagai salah satu surga bagi para peselancar dunia, bahkan disebut sebagai salah satu dari tujuh spot berselancar dengan ombak terbaik.

Gulungan ombak yang megah, pasir putih, dan batuan karang di sepanjang pantai menciptakan panorama yang memikat para wisatawan.

Ditambah lagi dengan pemandangan rombongan rusa yang kerap muncul di area Pantai Plengkung untuk mencari makan.

Selain berselancar dan menikmati suasana pantai, kamu juga bisa berfoto-foto di sekitar pantai, snorkeling, diving, atau berjalan menyusuri rimbunnya hutan bambu.

Untuk mengakses objek wisata ini, kamu bisa menyewa kendaraan khusus dari pintu masuk taman nasional. Bisa juga menggunakan jalur laut dari Pantai Grajagan menggunakan perahu nelayan atau speedboat.

4. Pantai Pancur

Pantai lain yang tak kalah cantik adalah Pantai Pancur. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo.

Di sepanjang pantai kamu akan disuguhi hamparan pasir putih, bebatuan, dan lumut hijau yang menempel di beberapa sisi pantai.

Menariknya, di dekat pantai ini kamu akan menemukan air terjun kecil yang mengalir ke pasir dan menuju laut.

Di area pantai ini, kamu bisa bersantai di bawah pohon teduh, berenang, berfoto, bahkan berkemah.

Namun, kamu perlu mewaspadai kera-kera yang berhabitat di sekitar pantai, yang seringkali meminta makanan pada pengunjung atau wisatawan yang datang.

Baca juga: Inilah 5 Daya Tarik Tangkuban Perahu, Punya Banyak Kawah yang Eksotis!

5. Pantai Ngagelan

Jika kamu datang dari pintu masuk taman nasional, kamu perlu berjalan kaki sekitar 5 kilometer atau sekitar 30 menit untuk menuju Pantai Ngagelan atau yang sering disebut dengan Pantai Merengan.

Di pantai ini, kamu bisa melihat proses penetasan telur penyu. Adapun jenis penyu yang ada dalam penangkaran antara lain Penyu Abu-Abu atau Lekang, Penyu Belimbing, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau.

Untuk melakukan peneluran, penyu dari laut Jawa biasanya akan mendarat pada malam hari di pesisir pantai Ngagelan pada pertengahan tahun, saat angin dari timur berhembus ke Pulau Jawa.

Petugas Pos Ngagelan kemudian akan memindahkan telur-telur penyu ke sarang buatan atau penangkaran agar lebih aman dari hewan pemangsa. Setelah menetas, sebagian besar anak penyu akan dilepaskan kembali ke pantai.

Pemandangan pantai ini juga dipercantik dengan hutan mangrove, pasir putih, dan gulungan ombak yang menawan.

6. Pantai Cungur

Terletak di wilayah pantai bagian barat Taman Nasional Alas Purwo, pantai ini memiliki ekosistem khas hutan pantai, hutan dataran rendah, dan hutan mangrove.

Jika berkunjung ke Pantai Cungur, kamu akan melihat berbagai jenis burung air yang berkeliaran di area tersebut. Mereka biasanya datang untuk mencari makanan atau berkembang biak.

Kalau kamu pecinta fotografi sekaligus penggemar burung, pantai ini sangat cocok untuk kamu kunjungi. Kamu bisa bersantai sambil menikmati pemandangan burung-burung, mengambil foto, hingga melihat pemandangan matahari tenggelam.

Baca juga: 9 Aplikasi Jual Foto Online, Ubah Hobi jadi Bisnis!

7. Hutan Mangrove di Bedul

Kawasan ini merupakan hutan mangrove paling luas yang masih tersisa di Jawa.

Selain menikmati keindahan tanaman mangrove yang hijau dan rimbun, kamu juga bisa melihat beberapa jenis burung air yang berkembang biak atau sekedar mencari makan, di antaranya bangau tong-tong, pecuk ular, trinil, dan lainnya.

Tak hanya melihat burung, di kawasan Bedul kamu pun akan menemukan banyak biota laut seperti kerang, udang, kepiting, hingga ikan yang sering ditangkap masyarakat setempat menggunakan alat tradisional.

Bekerja sama dengan pemerintah setempat, masyarakat di sekitar pantai, khususnya Desa Sumbersari, juga menyediakan kano, yang dapat kamu gunakan untuk menyusuri hutan mangrove.

Baca juga: 6 Aplikasi Penjernih Foto Gratis, Buat Gambar Lebih Jelas dan Tajam!

Itulah beberapa spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo yang yang bisa kamu kunjungi.

Dengan perpaduan pesona alam yang luar biasa, warisan budaya yang kaya, dan cerita-cerita mistis yang melekat, taman nasional ini menjadi destinasi yang unik dan menarik bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan alam dan kultural Indonesia.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi