Ini Sebab Hujan Gerimis di Tarik Sidoarjo Berubah Jadi Hujan Tangis

Ini Sebab Hujan Gerimis di Tarik Sidoarjo Berubah Jadi Hujan Tangis

Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketenangan warga RT 15 RW 04 Dusun Bokong Desa Klantingsari Kecamatan Tarik yang dilanda gerimis air hujan, berubah menjadi hujan tangis Minggu (16/12/2024).

Sho (33) dugaan pemuda yang alami depresi di dusun itu, tega membunuh MSo (60) ayah kandungnya sendiri. Sang ayah yang kondisinya sakit, di aniaya hingga mengalami luka parah hingga akhirnya meninggal dunia. Dugaan pelaku menghabisi korban dengan benda tajam.

Informasi yang dihimpun di lapangan, malam sekitar pukul 22.25 WIB, pasangan suami istri Nurul dan Muit yang masih saudara pelaku datang menjenguk ayahnya.

Melihat kondisi pelaku yang sepertinya butuh obat, diambilkan oleh Muit dan diminumkan ke pelaku. Setelah minum obat, pelaku kemudian tidur lelap. Kedua pasutri itu setelah mengobrol tentang kondisi kesehatan korban, kemudian pulang ke rumah.

“Saya tahu pelaku mengamuk dan menganiaya korban, setelah di kabari oleh tetangga korban lewat ponsel. Saya datang, korban sudah tergeletak dan bersimbah darah,” ucap kedua saksi kepada petugas.

Tetangga yang melihat kejadian ada yang mengaku tidak berani menolong dan masuk ke rumah korban, karena pelaku seperti terlihat membawa benda tajam. Pelaku seakan kesetanan dalam menganiaya korban yang sudah tidak berdaya itu. Warga juga banyak histeris tak tega melihat korban yang terlihat dianiaya.

“Gak berani mas melerai, pelaku mengamuk seperti itu. Dan saat itu kondisi rumah pintunya juga tertutup, dan warga tidak ada yang berani masuk ke dalam,” aku tetangga korban.

Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka di bagian kepala dan mengeluarkan darah. Bekas darah juga tampak menempel di sepanjang lantai, sepertinya korban berusaha menyelamatkan diri tapi terus di dianiaya pelaku.

Setelah tetangga dan aparat desa menghubungi Polsek Tarik, petugas langsung mengamankan pelaku, olah TKP dan mengevakuasi jasad korban. Jasad korban dibawah ke RS Bhayangkara Pusdik Porong.

Sampai kini belum ada keterangan resmi dari Kapolsek Tarik AKP Lulus Sugiharto SH. MH, soal motif penganiayaan yang mengakibatkan korban hingga meninggal dunia tersebut. [isa/aje]