Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan tujuan dan peran dari lembaganya adalah memberikan informasi sejelas dan sejernih mungkin kepada masyarakat.
Pada awalnya Hasan mengibaratkan informasi-informasi yang masuk ke pihaknya seperti air yang mengalir. Dia juga menuturkan, peran Kantor Komunikasi Kepresidenan pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah tempat penampungan air di sisi hilir.
“Jadi, air yang datang itu bisa jernih, bisa juga karena hujan itu agak keruh,” kata Hasan dalam Konferensi International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia 2024 di Jakarta pada Jumat (14/12/2024).
Meski demikian, Hasan menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif untuk dicerna masyarakat.
“Kita pastikan air yang keluar dari Kantor Komunikasi Presiden adalah air yang layak dikonsumsi,” tambahnya.
Dia menuturkan, semua pola komunikasi pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan dilakukan persuasif. Hal ini karena tujuan dari komunikasi utamanya adalah menciptakan ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
“Tujuannya juga untuk memberikan penjelasan yang optimal kepada masyarakat dan tidak menimbulkan kegaduhan,” kata Hasan.
Sebelumnya, sejumlah nama telah ditunjuk untuk menjabat staf khusus kantor komunikasi, tenaga ahli utama hingga tenaga ahli terampil.
Perinciannya, terdapat tiga nama yang diangkat menjadi staf khusus kantor komunikasi, yakni Tjut Andjani, Hafizhul Mizan dan Syahril Ilhami.
Selanjutnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan sebagai tenaga ahli utama yang bertugas menjadi juru bicara, di antaranya Philip Vermonte, Ujang Komaruddin dan Adita Irawati.
Kemudian, Prita Laura, Dedek Prayudi dan Hariqo Wibawa Satria turut diangkat menjadi jubir kantor komunikasi kepresidenan.
Sementara itu, ada juga enam tenaga ahli utama yang telah ditunjuk Hasan Nasbi yakni Tubagus Arie Rukmantara, Hamdan Hamedan, Wahyu Andrianto, Albert Tarigan, Pandji Setiadi Nugraha, dan Ricky Tamba.