Bisnis.com, JAKARTA – Google tengah menghadapi gugatan dari Penske Media Corporation (PMC), pemilik Rolling Stone, Billboard, Variety, Hollywood Reporter, Deadline, Vibe, hingga Artforum.
Google dituduh secara ilegal menggunakan konten penerbit berita untuk membuat ringkasan AI yang merugikan pihak penggugat.
Mengutip Tech Crunch, gugatan Penske ini merupakan yang pertama menargetkan Google dan perusahaan induknya, Alphabet, terkait dengan penayangan ringkasan berbasis AI di hasil pencarian.
Sebelumnya, baik penerbit maupun penulis pernah menggugat perusahaan AI lain atas kekhawatiran serupa terkait dengan hak cipta. Di samping itu, Google tengah menghadapi gugatan antimonopoli di Eropa terkait AI Overviews.
Dalam pertanyaannya, CEO Penske Media Jay Penske menyebut gugatan dilakukan sebagai upaya perlindungan jurnalis serta menjaga keberlangsungan dan integritas media digital.
“Kami memiliki kewajiban melindungi jurnalis terbaik PMC dan jurnalisme pemenang penghargaan sebagai sumber kebenaran. Kami juga bertanggung jawab secara proaktif memperjuangkan masa depan media digital dan menjaga integritasnya yang semuanya terancam oleh tindakan Google saat ini,” kata Penske, dikutip Bisnis pada Senin (15/9/2025).
Sebagai informasi, sejak meluncurkan AI Overviews tahun lalu Google telah dikritik karena dianggap mengancam model bisnis para penerbit yang kontennya diperlukan untuk menghasilkan ringkasan AI dan jawaban yang akurat.
Gugatan baru ini, melangkah lebih jauh dengan menuduh Google terus menggunakan monopoli untuk memaksa PMC mengizinkan perusahaan menerbitkan ulang konten PMC di AI Overviews, serta menggunakan konten tersebut untuk melatih model AI-nya.
Dalam pernyataannya, Juru bicara Google José Castañeda mengatakan AI Overviews membuat pencarian Google lebih membantu dan menciptakan peluang baru bagi konten untuk ditemukan.
“Setiap hari, Google mengirim miliaran klik ke situs di seluruh web, dan AI Overviews mengirimkan trafik ke lebih banyak ragam situs. Kami akan membela diri terhadap klaim yang tidak berdasar ini,” ujarnya.
Adapun, dalam gugatan disebut Penske Media mengizinkan Google merayapi situs webnya dalam pertukaran akses dengan trafik yang merupakan kesepakatan fundamental mendukung produksi konten di web komersial terbuka.
Namun, belakangan Google dikatakan mulai mengaitkan partisipasinya dalam kesepakatan ini dengan transaksi lain yang tidak disetujui secara sukarela oleh PMC dan penerbit lain.
“Sebagai syarat pengindeksan konten penerbit untuk pencarian, Google kini mewajibkan penerbit juga menyediakan konten tersebut untuk kegunaan lain yang justru menggerus atau mendahului trafik rujukan dari pencarian,” klaim gugatan tersebut.
Gugatan itu juga menyatakan Penske mengalami penurunan signifikan dalam jumlah klik dari pencarian Google sejak Google mulai meluncurkan AI Overviews.
Hal itu dikatakan menyebabkan berkurangnya pendapatan iklan bagi penerbit, serta mengancam pendapatan dari langganan dan afiliasi. Adapun, aliran pendapatan yang dimaksud bergantung pada kunjungan di situs PMC.
