Indonet (EDGE) Ungkap Penyebab Laba Turun 53% pada Kuartal III/2025

Indonet (EDGE) Ungkap Penyebab Laba Turun 53% pada Kuartal III/2025

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indointernet Tbk (EDGE) atau Indonet menyampaikan penurunan laba yang cukup tajam pada kuartal III/2025 disebabkan oleh peralihan bisnis komputasi awan perusahaan dari pricipal menjadi agent. 

Diketahui, Indonet mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 53% secara tahunan menjadi Rp81 miliar pada kuartal III/2025.

Direktur, PT Indointernet Tbk Donauly Situmorang mengatakan penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan metode pencatatan akuntansi antara 2024 dan 2025, khususnya terkait penyesuaian pembukuan akibat perubahan perjanjian distribusi dengan penyedia komputasi awal global. 

“Perubahan ini mengalihkan peran perusahaan dari “principal” menjadi “agent”, sehingga beban layanan cloud dicatat sebagai pengurang pendapatan atau kompensasi kepada pemasok,” kata Donauly kepada Bisnis, Senin (17/11/2025). 

Dia menambahkan apabila dihitung pada basis yang setara, pendapatan perusahaan justru meningkat menjadi Rp785 miliar pada kuartal III/2025, dibandingkan Rp770 miliar pada kuartal III/2024.

Kenaikan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan pada segmen data center, yang memberikan kontribusi sebesar Rp372 miliar yang mencerminkan peningkatan sebesar 25% dari periode yang sama tahun lalu. 

Selain itu, segmen konektivitas juga melaporkan kontribusi yang substansial yaitu sebesar Rp200 miliar atau meningkat 19% year on year/YoY. 

Adapun untuk menggenjot pendapatan di sisa 2025, kata Donauly, perusahaan akan memperluas portofolio layanan cloud dengan menjalin kemitraan bersama BytePlus Cloud, sehingga total kolaborasi strategis perusahaan menjadi dua penyedia cloud global terkemuka.

“Didukung oleh teknologi ByteDance, BytePlus menghadirkan wawasan berbasis AI, jaringan CDN global yang kuat dengan lebih dari 1.300 points of presence (PoP)” ujar Donauly.

Content Delivery Network (CDN) adalah jaringan server yang tersebar secara global untuk mempercepat pengiriman konten digital seperti halaman web, gambar, video, dan file statis ke pengguna dengan mendistribusikan data dari server terdekat. 

CDN berfungsi sebagai proxy antara server asal (origin server) dan pengguna akhir, mengurangi latensi dengan menyimpan salinan konten (cache) di berbagai lokasi strategis 

Dia menjelaskan dengan kemitraan tambahan ini memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan solusi cloud yang lebih terpersonalisasi dengan memanfaatkan keunggulan unik dari kedua penyedia tersebut. 

Dengan Alibaba Cloud dan BytePlus, lanjutnya, perusahaan terus membentuk masa depan cloud enterprise di Indonesia menghadirkan kinerja, keamanan, dan kecerdasan melalui satu mitra terpercaya.

“Ke depan, kami juga memperkirakan pertumbuhan positif dari dua pilar bisnis utama kami, jaringan (network) dan data center (DC)” kata Donauly. 

Donauly mengatakan hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, termasuk layanan data center, konektivitas, dan cloud. 

Fokus Indonet adalah memperkuat ekosistem infrastruktur digital yang terintegrasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan pelanggan terhadap layanan berbasis data, kecerdasan buatan (AI), serta inisiatif transformasi digital.

“Sejauh ini, seluruh inisiatif tersebut berjalan sesuai rencana dan berada pada jalur yang tepat, baik dari sisi pengembangan infrastruktur maupun pertumbuhan pendapatan,” kata Donauly.