Indonesia Dapat Pelajaran Berharga Selama Covid-19, Apa Saja?

6 December 2023, 19:10

Jakarta, CNBC Indonesia – Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi masa-masa menantang bagi Indonesia. Namun di sisi lain, pandemi tersebut juga memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia, khususnya untuk industri kesehatan.
Ketua Umum Gakeslab Indonesia, Raden Kartono Dwidjojosewojo mengungkapkan industri kesehatan di Indonesia mengalami banyak perubahan selama dan setelah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah pengembangan teknologi digital di bidang kesehatan.
“Kita bercermin pada masa yang baru kita lewati, beberapa proyeksi mencuat untuk masa depan industri kesehatan meliputi digitalisasi layanan kesehatan karena digitalisasi kita berharap tidak lagi ketemu dokter dan semua secara online,” ungkap dia dalam Road to CNBC Awards 2023 Best Healthcare, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia, penggunaan teknologi di bidang kesehatan juga mengalami perkembangan hingga terintegrasi dengan sistem kesehatan nasional.
Di samping itu, lanjutnya, Indonesia juga memiliki ketahanan medis. Di mana pandemi menunjukkan pentingnya memiliki rantai pasok obat-obatan yang aman dan dapat diandalkan, bahkan mengurangi ketergantungan impor.
Kemudian adalah pentingnya peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan sehingga tidak ada ketergantungan terhadap dunia luar. Hal ini dilakukan melalui pelatihan dan rekrutmen
“Saat ini riset dan pengembangan akan meningkat dalam bidang kesehatan untuk mengantisipasi wabah masa depan,” ujar Raden Kartono.
Pandemi Covid-19 juga membawa Indonesia melakukan kerja sama dengan organisasi internasional untuk menangani permasalahan kesehatan global.
Senada, Wakil Ketua Bidang Industri Bahan Baku Farmasi dan Bioteknologi (GPFI), Vincent Harijanto juga menjabarkan pelajaran yang diberikan masa pandemi bagi industri farmasi di Indonesia. Menurut dia, industri farmasi merasakan tekanan selama masa pandemi.
“Salah satu contoh yang memang dialami adalah kita tidak mendapatkan barang yang memang sampai hari ini kita masih impor, terutama di bidang bahan baku,” kata dia.
Bahkan barang impor tersebut susah untuk didapatkan mengingat terkendala transportasi dan harga. Untuk itu, tambah Vincent, GPFI memiliki bidang baru yang berfokus kepada industri dalam negeri sehingga rantai pasok akan lebih teratur.
“Ini pengalaman yang cukup berarti bahwa bersamaan dengan apa yang dilakukan Kementerian Kesehatan bahwa direktorat yang dibuat adalah direktorat ketahanan farmasi dan alat kesehatan. Bersamaan dengan apa yang diharapkan Kementerian Kesehatan, kami sendiri menyadari hal itu sehingga kami mendorong anggota melakukan semuanya produksi dalam negeri,” jelas Vincent.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut industri kesehatan di 2023 banyak belajar dari masa pandemi Covid-19. Di mana ketika pandemi Covid-19 berlangsung, Indonesia mengalami kesulitan memasok alat-alat kesehatan dan obat-obatan.
“Misalnya kita nggak bisa buat sarung tangan, masker, APD. Jadi akhirnya kita harus melakukan maswas diri untuk melakukan perubahan sehingga semua bisa diproduksi di dalam negeri,” papar Dante.
Dia juga menegaskan, Indonesia perlu melakukan ketahanan di bidang kesehatan. Caranya adalah dengan menyediakan bahan baku obat-obatan dan alat-alat kesehatan sehingga tidak perlu mengimpor dari negara lain. Tak hanya itu, cara ini juga bisa membuat harga obat lebih terjangkau.
“Beberapa tahun ini kita sudah capai bahwa saat ini sudah kira-kira 80% bahan baku obat dari 10 bahan baku yang paling banyak digunakan sudah bisa diproduksi. Alat kesehatan juga kita sudah masuk peningkatan 48% dari tahun sebelumnya,” tegas Dante. 

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Live! Bedah Masa Depan Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian

(bul/bul)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi