IHSG Diprediksi Akan Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

5 April 2024, 6:30

Refleksi layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTOIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan masuk momentum bearish pada perdagangan Jumat (5/4). Terakhir, IHSG ditutup menguat 1,22 persen atau 87,55 poin ke level 7.254.Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, menganalisa dari penutupan IHSG pada perdagangan sebelumnya, IHSG sedang dalam masa rebound minor dengan peluang melanjutkan tren turun yang terjadi sebelumnya apabila penutupan hariannya masih di bawah garis SMA-20.”Level support IHSG berada di 7.099, 7.021 dan 6.931, sementara level resistennya di 7.310-7.330, 7.380 dan 7.400. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan dalam analisanya, Jumat (5/4).Dia merekomendasikan take profit untuk saham PT Indah Kiat Pulp Paper (INKP), di mana INKP ditutup melemah di level 9.650 pada perdagangan terakhir. Dia menganalisa, INKP menghadapi beberapa resisten dan dapat memulai pembalikan tren yang akan mengakhiri pembentukan wave (c) dari [b] apabila harga masih berada di bawah level 10.925.”Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. Hold atau take profit sebagian di 10.125 sebagai target harga terdekat,” kata Ivan.Selanjutnya, Ivan merekomendasikan untuk melakukan trading buy untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Sebelumnya MDKA ditutup menguat di level 2.680. Ivan merekomendasikan untuk melakukan hold atau trading buy pada rentang harga 2.600-2.680 dengan target harga terdekat 2.830.Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis, memperkirakan IHSG tutup gap ke 7.250-7.280 di perdagangan Jumat (5/4) ini.”IHSG membentuk pola bullish sandwich berdasarkan rebound Kamis (4/4). Bersamaan dengan rebound tersebut, Stochastic RSI membentuk golden cross pada oversold area. Dengan demikian, IHSG berpotensi tutup gap ke 7.250-7.280 di Jumat (5/4),” kata Alrich.Dari faktor eksternal, pasar saham di Indonesia perkiraannya akan merespons data sektor tenaga kerja AS, yang diperkirakan juga mempengaruhi arah kebijakan the Fed. Survey CME FedWatch Tools menunjukan penurunan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed ke 55,8 persen di FOMC Juni 2024.Kondisi tersebut menurutnya masih akan menekan nilai tukar Rupiah untuk beberapa waktu ke depan yang diharapkan bisa diredam dengan intervensi pemerintah ke pasar keuangan Indonesia.”Top picks di Jumat (5/4) meliputi BBCA, BMRI, BBRI, MDKA, SRTG, BBTN, EXCL dan MBMA,” pungkas dia.***Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi