Ibu Negara Korsel ‘Hilang’ Tak Muncul di Publik 4 Bulan, Ada Apa?

20 March 2024, 14:10

Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon-hee, menjadi pusat perhatian. Ia dilaporkan telah “menghilang” dari publik selama empat bulan dan tak menunjukan tanda-tanda kemunculan.
Kim, 51 tahun, dilaporkan terakhir terlihat pertengahan Desember 2023 lalu. Kala itu, ia menemani suaminya Presiden Yoon Suk-yeol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip laman Korsel The Korean Herald, kantor kepresidenan bungkam soal alasan di balik ketidakhadiran Kim serta keberadaannya. Tidak ada masalah kesehatan yang disebutkan.
“Ketidakhadirannya yang terus-menerus tampaknya sangat tidak biasa mengingat perannya yang sangat aktif sebagai ibu negara,” tulis laman itu, dikutip Rabu (20/3/2024).
“Belum lagi keterlibatan solonya dengan beberapa pejabat diplomatik dalam pertukaran budaya serta serangkaian acara yang dimaksudkan untuk menunjukkan ketertarikannya pada isu-isu sosial seperti hak asasi hewan dan produk ramah lingkungan,” muat laman itu lagi.
Kim selama ini dikenal sebagai sosok yang cukup vokal terhadap sejumlah isu. Salah satunya terkait penolakan konsumsi daging anjing yang berujung pada disahkannya RUU larangan penjualan tahun 2027.
Kim juga selalu menemani Yoon dalam setiap kunjungan ke luar negeri. Mulai dari pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di Madrid pada bulan Juni 2022, yang memicu minat media terhadap dirinya.
Ketidakhadirannya sangat ketara saat ia tak muncul di upacara peringatan Gerakan Kemerdekaan 1 Maret. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya di mana setiap ibu negara memang pasti menghadiri upacara tersebut.
“Sejauh ini belum ada penjelasan yang diberikan oleh kantor kepresidenan,” muat laman The Korean Herald lagi.

Foto: Kim Keon Hee (Instagram/first_lady_kim_keonhee)
Kim Keon Hee (Instagram/first_lady_kim_keonhee)

Sementara itu, saat Kim “hilang” dari publik, elektabilitas Presiden Yoon merangkak naik. Peringkat penerimaan terhadap Yoon mencapai 39% selama dua minggu berturut-turut hingga minggu pertama bulan Maret.
Angka tersebut menandai titik tertinggi sejak Desember 2022. Menurut Gallup Korea, popularitasnya sempat menurun namun bangkit kembali dari minggu ketiga bulan Februari setelah Tahun Baru Imlek.
“Beberapa komentator politik berpendapat bahwa kantor kepresidenan mungkin sengaja menjauhkan Kim dari pertemuan resmi untuk mengurangi penumpukan sentimen negatif dengan menjauhkannya dari sorotan, merujuk pada skandal tas Dior yang berkobar sejak akhir tahun 2023,” tulis media itu lagi.
Skandal ini muncul setelah rekaman kamera tersembunyi menunjukkan ibu negara telah menerima kantong mewah Christian Dior senilai tiga juta won (sekitar Rp 35 juta) sebagai hadiah, yang melanggar undang-undang anti-korupsi.
Skandal seputar ibu negara, dan kegagalan kantor kepresidenan untuk mengatasinya, langsung melemahkan popularitas Yoon. Tingkat persetujuan terhadap Yoon turun di bawah 30% untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan pada awal Februari.
Tidak hanya skandal tas, Kim juga sempat dituduh melakukan plagiarisme, dalam disertai PhD-nya. Ia juga disebut-sebut terkait kasus manipulasi saham Deutsch Motors, dengan transaksi mencurigakan di 2010 untuknya dan sang ibu, meski tak bisa dibuktikan kebenarannya.
Laporan di 2019 juga menyebut rumah Kim sempat disita karena tak membayar pajak. Namun isu ini juga tak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

60 Perusahaan RI-Korsel Ketemu, Bahas Investasi Mobil Listrik

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi