Jakarta –
Penyedia layanan kesuburan di Brisbane, Australia tidak sengaja menanamkan embrio orang lain ke dalam tubuh wanita yang menjalani in-vitro fertilization (IVF) untuk mendapatkan anak. Dikutip dari The Sun, Monash IVF sebagai penyedia layanan menyebut ‘human error’ sebagai penyebabnya.
Kesalahan itu pertama kali diketahui Februari 2025. Saat itu, pasangan yang baru melahirkan meminta sisa embrio untuk dipindahkan ke penyedia layanan IVF lain. Alih-alih menemukan jumlah embrio yang sesuai, perusahaan itu justru menemukan satu embrio kelebihan.
Monash IVF lalu melakukan penyelidikan dan akhirnya mengonfirmasi bahwa embrio dari pasien lain tidak sengaja ditanamkan ke pasien tersebut, yang kemudian melahirkan seorang bayi.
Kedua orang tua itu diberitahu satu minggu kemudian setelah kesalahan itu ditemukan.
“Kami semua di Monash IVF sangat terpukul dan kami meminta maaf kepada semua pihak yang terlibat. Kami telah melakukan audit tambahan dan kami yakin bahwa ini adalah insiden yang terisolasi,” ucap Kepala Eksekutif Monash IVF, Michael Knaap.
Perusahaan itu juga telah melaporkan kesalahan tersebut ke Komite Akreditasi Teknologi Reproduksi, sebuah lembaga pengawas reproduksi berbantu di Queensland.
Demi menjaga privasi, nama pasien tidak disebutkan. Klinik juga tidak menyebutkan kapan bayi itu lahir dan siapa yang memiliki hak asuh bayi tersebut.
Ahli bioetika dan peneliti University of South Australia, Dr Hilary Bowman-Smart menuturkan kejadian ini benar-benar melukai orang tua. Dua pasang orang tua yang terlibat akan mengalami tekanan psikologis yang signifikan.
“Satu pasang orang tua kehilangan embrio, dan satu pasang orang tua menerima embrio yang bukan milik mereka. Kedua pasang orang tua telah mengalami kehilangan yang luar biasa,” ujar Hillary.
“Kita juga harus mengakui bagi wanita yang telah melahirkan, ini bukan bayi orang asing, dia telah mengandung anak ini, dia melahirkan anak ini, dan membesarkan anak ini selama beberapa bulan seperti anaknya sendiri,” sambungnya.
(avk/kna)