Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

24 February 2024, 7:57

TEMPO.CO, Jakarta – Polres Tulungagung, Jawa Timur, mengungkap misteri kematian SC, balita berusia 5 tahun, yang ditemukan meninggal di tempat tidurnya pada 31 Januari 2024. SC dinyatakan tewas akibat dibunuh oleh ibunya sendiri, YM, menggunakan racun.Polisi telah menetapkan YM sebagai tersangka dan menahannya. YM dihadirkan dalam gelar perkara Satreskrim Polres Tulungagung dengan posisi tangan terborgol dan mengenakan baju oranye, Jumat, 24 Februari 2024..”Saudari YM sebagai tersangka atas meninggalnya balita berinisial SC, 5 tahun, yang meninggal di tempat tidurnya pada 31 Januari 2024,” kata Kapolres Tulungagung, Ajun Komisaris Besar Teuku Arsya Khadafi di halaman Mapolres Tulungagung.
Terkuaknya kasus ini berawal dari penyelidikan polisi yang menganggap kematian SC tidak wajar. Pada awal kejadian, tersangka sempat mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya anak semata wayangnya. “Tersangka tidak menyampaikan jika dirinya dan korban sempat meminum obat serta racun,” katanya.Belakangan petugas saat menyelidiki kasus ini mendapat informasi jika ada konflik antara tersangka dan suaminya. Konflik ini menjadi pintu masuk petugas untuk melakukan penyelidikan. “Akhirnya peristiwa mengajak anaknya bunuh diri ini terungkap,” ucap dia.Aksi nekat YM membunuh anaknya ini lantaran ancaman suaminya yang berencana untuk menceraikan dan membawa buah hatinya.Karena tak mau berpisah dengan anak semata wayangnya, YM melakukan bunuh diri bersama SC. Namun, nyawa YM bisa diselamatkan, sedang SC ditemukan meninggal di atas tempat tidur.Dalam proses pemeriksaan terhadap tersangka didampingi oleh psikolog. Hasilnya, psikolog menyatakan kondisi kejiwaan tersangka dinyatakan mampu menghadapi proses hukum yang berjalan.Sementara itu Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah mengatakan dalam pemeriksaan yang dilakukan ditemukan racun dalam tubuh korban. “Dari keterangan dokter ahli, walau setetes pun (racun tikus) tidak boleh ditemukan dalam tubuh manusia,” katanya.Iklan

Peristiwa ini berawal saat nenek korban mendapati SC meninggal dunia di tempat tidurnya, Kamis dini hari, 1 Februari 2024 sekitar pukul 3.30. Sementara ibunya dalam kondisi kritis.Keseharian korban dititipkan pada nenek korban. Sebab kedua orang tuanya bekerja berjualan nasi goreng di Pasar Ngantru.Korban biasanya dijemput oleh ibunya tiap jam 22.00 WIB untuk diajak pulang. Ayah korban menyusul pulang sekitar pukul 00.00 WIB.Namun, pada waktu kejadian ibu korban keluhkan sakit dan dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Korban lalu dititipkan pada neneknya.Nenek korban yang langsung menuju kamar korban dan tidur bersama korban. Nenek korban mengira korban tertidur dan sempat mengipasi tubuh korban.
Pilihan Editor: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri hubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293

Partai

Institusi

K / L

BUMN

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi