Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025 dokter hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro memberikan imbauan kepada masyarakat agar bisa memilih dan mengolah daging dengan benar.
Dokter hewan Disnakkan Bojonegoro Aulia Insani mengatakan, daging kurban yang aman dan sehat merupakan daging yang memenuhi tiga kriteria. Pertama, hewan kurban yang akan disembelih berada dalam kondisi sehat, tidak berpenyakit, bebas dari cacat, dan cukup umur.
Kedua, proses penyembelihan hewan kurban yang sesuai dengan syariat islam. Kebersihan daging yang terjaga akan mempengaruhi kualitas daging. Ketiga, lanjut drh Aulia, daging hasil kurban harus ditangani dengan tepat pasca disembelih. “Mulai dari proses pemotongan, pemisahan bagian tubuh, hingga penyimpanan dan distribusi,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).
Penanganan yang tidak higienis, lanjut dia, bisa menyebabkan kontaminasi dan menurunkan mutu daging, bahkan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. “Kondisi daging yang tidak aman bisa menimbulkan beberapa gangguan penyakit, yang paling utama dari bakteri dan juga parasite,” ungkapnya.
Pengolahan daging kurban yang tepat juga perlu mendapat perhatian. Menurut drh Aulia, merebus langsung dilakukan jika daging kurban dalam kondisi bersih atau tidak ada kotoran yang menempel.
Cara pengolahan daging supaya terhindar dari bakteri E Coli dan Salmonella, yaitu dengan cara merebus daging pada suhu 70 derajat celcius atau dengan air mendidih selama 30 menit.
Sedangkan penyimpanan daging yang aman yaitu dengan menyimpan pada lemari es dengan suhu 2-3 derajat celcius untuk penyimpanan selama 2 hari atau di dalam freezer untuk penyimpanan jangka panjang selama 1 tahun.
“Saat menyimpan daging di lemari es atau freezer, dianjurkan untuk memotong daging sesuai kebutuhan, sehingga tidak terkontaminasi oleh bakteri di suhu ruang,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, drh Aulia juga membagikan tips memilih daging yang aman dan sehat di pasar. Diantaranya memastikan kebersihan lapak, memilih daging yang dipisah dari jeroan, berwarna merah segar, tidak terlalu basah atau kering, serta tidak terlalu berbau amis. [lus/kun]
