Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hindari Antrean Bagasi, InJourney Tambah Petugas Ground Handling saat Nataru – Page 3

Hindari Antrean Bagasi, InJourney Tambah Petugas Ground Handling saat Nataru – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – InJourney Airports Services (IAS), menambah jumlah petugas ground handling saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penumpukan penumpang di conveyor belt atau area pengambilan bagasi.

Dendi Tegar Danianto, Direktur Utama InJourney Aviation Services (IAS) menjelaskan, penambahan petugas akan dilakukan terutama di bandara-bandara yang sibuk, seperti Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai.

“Penambahan kami targetkan 2 persen dari total, sehingga sekitar 900 petugas ground handling di dua bandara tersebut,” katanya, Jumat (13/12/2024).

Bukan hanya petugas, pihaknya juga menambah mobil towing untuk menurunkan dan mengangkut bagasi penumpang dengan cepat dan efisien. Hal tersebut agar waktu yang diperlukan untuk mengangkut bagasi dari pesawat ke conveyor belt bisa efektif.

“Ada 10 mobil yang akan kami tambah, karena kami lihat peak season ini dalam skala pandemik ini peaknya sekarang, apalagi ada diskon (tiket pesawat) juga,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga menargetkan bagasi penumpang untuk sampai di conveyor belt menggunakan metode 15-30, yakni tas pertama bisa tiba di conveyor belt maksimal dalam waktu 15 menit dari bagasi diturunkan dari pesawat. Hal tersebut agar tidak terjadi penumpukan penumpang di area conveyor belt.

“Jadi tas pertama sampai di conveyor belt 15 menit dan tas terakhir maksimal 30 menit sudah di conveyor belt,” ungkapnya.

Salah satu faktor penting untuk menentukan ketepatan waktu distribusi bagasi dari pesawat ke conveyor belt yakni ketepatan jadwal pesawat. Pasalnya, petugas ground handling biasanya akan stanby untuk menunggu kedatangan pesawat sesuai jadwal.

“Kalau misalnya ada delay, yang harusnya waktunya untuk menangani 1 pesawat di waktu tersebut, ternyata ada lagi pesawat lain, ini kan akan mengganggu sistem petugas ground handling,” jelasnya.

Untuk itu, dia juga berharap, maskapai bisa memenuhi on time performance (OTP) sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal tersebut agar sistem yang telah diatur bisa dijalankan dengan baik.