Hidayat Nur Wahid Silaturahim Antar Tokoh Lintas Agama di Manado

25 July 2023, 21:53

INFO NASIONAL— Warung ikan tuna (Tuna House) di Kota Manado, Sulawesi Utara, dipenuhi kalangan pendeta, ulama, aktivis perempuan, budayawan, dan organisasi kemasyarakatan pada Senin, 24 Juli 2023 malam. Mereka hadir memenuhi undangan Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulawesi Utara, untuk bersilaturahim keummatan dan kebangsaan kuatkan NKRI bersama Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.Hadir Pendeta Hanny Pantouw (Ketum DPP Laskar Manguni Indonesia dan Pimpinan Gereja Bethel), Ibu Pdt. Enny JA Umbas (Pimpinan Gereja Panthekosta), Pdt Hendra Hotong yang juga anggota Dewan Pakar PKS Sulawesi Utara, KH Yaser Salim Bachmid (Ketua MUI Manado), Dr. Nenden Herawatiy, SH, MH (Ketua Aisyiyah Sulut), Sarce Mokoginta (PW Muslimat NU), Budayawan Reiner Ointu dan tokoh masyarakat lainnya.Hidayat Nur Wahid mengatakan, agenda silaturahim bertemu dengan tokoh lintas organisasi dan lintas Agama ini sesuai dengan visi dan laku politik yang selama ini dikerjakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Baik silaturahim keummatan yang bertemu/mempertemukan tokoh-tokoh ormas keagamaan dari berbagai latar belakang, maupun silaturahim kebangsaan yang bertemu/mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat maupun partai politik yang beragam.”Tujuannya, lanjut dia, menguatkan silaturahim keummatan dan memperkuat persatuan bangsa, menjaga dan melestarikan NKRI, hasil perjuangan bersama, agar bisa diwariskan kepada generasi muda pelanjut kehidupan bangsa.Hidayat megutip sejarah perjuangan tokoh nasional asal Sulawesi Utara, yaitu Alexander Andries Maramis yang lebih dikenal sebagai A.A. Maramis. Ia tokoh muda asal Manado yang merantau ke Batavia/Jakarta dan kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Leiden.Di Belanda, Maramis aktif dalam organisasi Perhimpunan Indonesia yang dipimpin Mohammad Hatta dan Ahmad Subardjo. Mempersiapkan proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945, Maramis jadi anggota BPUPK dan ditunjuk menjadi salah satu anggota Panitia Sembilan.“A.A. Maramis adalah salah seorang Pendiri Bangsa bersama tokoh-tokoh kebangsaan dan keagamaan lain yang merumuskan dasar dan tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pertemuan kita malam ini untuk memperkuat ikatan kebangsaan yang sudah dirintis Pendiri Bangsa, dan menyegarkan komitmen kita menjaga NKRI untuk diwariskan kepada generasi milenial/generasi Z yang akan memperingati 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045 yang akan dating,” kata Hidayat.Sekaligus menjaga dan menguatkan NKRI, Para tokoh lintas Agama menyambut positif wacana Hidayat yang inspiratif dan konstruktif. Mereka sepakat pentingnya sering dilakukan dialog dan silaturahim yang mempertemukan tokoh dari beragam latar belakang termasuk latar keagamaan yang beragam.Sebagai pimpinan Laskar Manguni, Hanny Pantouw menyatakan bahwa dirinya berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk komunitas Muslim. Salah satu mitra dialog LMI adalah tokoh-tokoh MUI. Hal itu dibenarkan oleh KH Yaser Salim Bachmid.“Selaku Ketua MUI kami membuka diri untuk berdialog dengan para tokoh dari latar belakang agama manapun. Termasuk dengan Pendeta Hanny, kami bekerja sama untuk membina umat masing-masing dan menjembatani perbedaan yang ada, guna menjaga harmoni dan kerukunan yang berdampak pada penguatan kehidupan berbangsa dalam NKRI,” kata KH Yaser Salim Bachmid.“Banyak masalah yang bisa kita pecahkan dengan dialog. Karenanya kami berdua antusias hadiri undangan PKS untuk shilaturahim dengan Ustadz Hidayat,” tambah dia.Pendeta perempuan  Enny J.A. Umbas yang memimpin 300an Gereja Pantekosta di Sulawesi Utara bercerita pengalamannya ketika mengadvokasi permasalahan di kalangan umat Nasrani yang belum terpenuhi hak kesejahteraannnya. Namun, selama berbulan-bulan mengadu ke Walikota atau DPRD Kota Manado tak ada hasil.“Akhirnya ada satu anggota DPRD Kota Manado yang mau menerima kami, hanya satu orang itu saja. Yang lainnya menolak. Beliau adalah Nur Amalia dari Fraksi PKS di DPRD kota Manado. Meskipun berbeda agama, anggota DPRD dari FPKS itu ternyata siap memperjuangkan kepentingan warga nasrani. Kami salut dan berterima kasih,” kata Pendeta Enny. (*)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi