Ponorogo (beritajatim.com) – Beberapa waktu yang lalu, warga Dusun Danyang, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, sempat dibuat geger.
Bukan karena tindak kejahatan atau bencana alam, melainkan kemunculan sebatang tanaman yang penampakannya bikin salah paham.
Berdaun lima menjari, tumbuh subur di pinggir jembatan desa. Sekilas tumbuhan itu mirip dengan ganja. Warga pun, langsung melaporkan penemuan yang membuat geger itu, ke pihak kepolisian. Satresnarkoba Polres Ponorogo bergerak cepat ke lokasi.
Namun, hasil pemeriksaan justru membelokkan arah cerita. Tanaman tersebut bukan ganja. Namanya kenaf (Hibiscus cannabinus). Meski secara visual mirip, dari tekstur hingga anatomi botanisnya jelas berbeda.
“Bukan ganja, ini tanaman kenaf. Memang daunnya menjari lima dan sekilas bikin salah paham,” kata Kasatresnarkoba Polres Ponorogo, Iptu Mohammad Mustofa Sahid, ditulis Jumat (11/4/2025).
Bagi sebagian masyarakat awam, bentuk daun kenaf yang runcing dan menjari memang mudah memicu salah tafsir.
Namun, kenaf bukanlah tanaman psikotropika. Ia meyebut bahwa tanaman itu, tidak mengandung zat adiktif, tidak menyebabkan euforia, apalagi ketergantungan.
Menurut informasi dari berbagai sumber, justru kenaf punya banyak manfaat. Di antaranya sebagai bahan baku tekstil, kertas, hingga pakan ternak.
“Tanaman kenaf ini biasa dimanfaatkan untuk pakan ternak, tidak adiktif berbeda dengan ganja,” katanya.
Tanaman ini tumbuh liar, merambat, dan biasanya memiliki duri halus di batang. Bentuk daunnya memang menyerupai ganja, namun ukurannya lebih kecil dan cara tumbuhnya pun berbeda. Ganja cenderung tumbuh tegak menjulang, sementara kenaf cenderung menyebar mendatar.
Iptu Mustofa menyebut bahwa laporan warga adalah langkah positif. Meskipun temuan itu ternyata bukan barang haram, semangat kewaspadaan yang ditunjukkan warga patut diapresiasi.
“Ini bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan penting untuk upaya pencegahan narkotika di Ponorogo,” pungkas Sahid.(end/ted)
