Hasil Autopsi Pastikan Memar di Tubuh Tersangka Pencurian Hewan di Lumajang Bukan Penyebab Kematian

Hasil Autopsi Pastikan Memar di Tubuh Tersangka Pencurian Hewan di Lumajang Bukan Penyebab Kematian

Lumajang (beritajatim.com) – Tim Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Lumajang memastikan bahwa sejumlah luka memar yang ditemukan di tubuh Rudi Hartono (44), tersangka kasus pencurian hewan yang meninggal dunia sehari setelah diamankan polisi, bukan menjadi penyebab kematian.

Proses autopsi dilakukan di RSUD dr Haryoto Lumajang oleh tim forensik RS Bhayangkara pada Senin (13/10/2025). Dari hasil pemeriksaan, diketahui kematian Rudi disebabkan oleh cairan asam lambung yang naik hingga ke saluran pernafasan.

“Memang adanya beberapa luka memang kami temukan begitu (lebam), namun luka-luka tersebut tidak memicu kematian,” kata Spesialis Forensik RS Bhayangkara Lumajang, dr Deka Bagus Binarsa, Selasa (14/10/2025).

Deka menjelaskan, hasil autopsi menunjukkan peningkatan asam lambung di organ pencernaan dan lambung korban. “Dari hasil autopsi yang kita temukan, pada saluran pencernaan terdapat asam lambung yang cukup banyak. Ini juga terkonfirmasi di area lambung terdapat cairan warna kekuningan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, asam lambung tersebut merambat naik hingga ke saluran pernafasan dan menjadi faktor utama penyebab kematian. “Temuan ini terkonfirmasi dari pemeriksaan kimia di kertas lakmus yang menunjukkan perubahan warna merah, artinya ada asam lambung yang masuk ke saluran nafas, dan itu yang menyebabkan kematian,” ujarnya.

Menurut Deka, lonjakan asam lambung bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti penyakit lambung, stres, maupun pola makan yang tidak teratur. “Asam lambung ini bisa disebabkan oleh penyakit pada lambung, makanan, stres, dan beberapa faktor lain,” ungkapnya.

Sebelumnya, kematian Rudi memicu kemarahan warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, yang menduga korban meninggal akibat penganiayaan saat penangkapan. Amarah warga sempat berujung pada penyerangan Markas Polres Lumajang pada Minggu (12/10/2025) malam. Namun hasil autopsi memastikan, luka memar yang ditemukan bukanlah penyebab kematian, melainkan akibat lain yang tidak fatal. [has/beq]