Hari Ini Seharusnya Aktivis HAM Munir 58 Tahun, Kenangan Suciwati: Paling Senang Udang Oseng

8 December 2023, 14:25

TEMPO.CO, Jakarta – Munir dengan nama lengkap Munir Said Thalib S.H. salah seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) di Indonesia kelahiran 8 Desember 1965 di Batu, Kabupaten Malang. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Said Thalib dan Jamilah. Munir mengalami kematian yang tragis. Saat berada dalam pesawat untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Belanda, Munir dinyatakan tewas karena diracuni arsenik. Munir dinyatakan meninggal  pada 7 September 2004. Jenazah Munir dimakamkan di Taman Makam Umum Kota Batu. Munir meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva.Hari ini, seharusnya Munir merayakan ulang tahunnya ke-58. Itu diungkapkan Suciwati dalam akun Facebook pribadinya Suci Wati. Ia menulis “Selamat ulang tahun suamiku, harusnya hari ini 58 th usiamu. Penjahat itu masih bebas stl meracunimu. Kami trus akan mencari keadilan #HBDMunirtercinta”Di luar kisah perjuangannya sebagai aktivis HAM dan kegigihannya mendirikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Suciwati mengenang suaminya sebagai lelaki yang hangat di tengah keluarga.“Makanan favoritnya udang oseng. Kalau sudah pingin banget, dia akan ngajak jalan ke pasar beli bahan-bahannya. Sampai rumah udang itu akan dia cuci bersih dan dia bantu membuat bumbunya,” kata Suciwati kepada Tempo.co, Jumat, 8 Desember 2023.Ia menceritakanm “Sambil menunggu aku memasak, dia akan bercerita tentang advokasi dan hal-hal yang lucu dalam kegiatannya bersama teman-teman KontraS atau Imparsial.  Sesekali dia akan menggodaku, dapur yang sempit itu akan penuh tawa kami,” ujarnya.Iklan

Tak menunggu lama, menurut Suci, Munir langsung melahap begitu masakan matang.  “Cerita dari mulutnya juga tak berhenti mengalir. Di meja itu dia akan menghabiskan waktu hanya untuk makan-makan an favoritnya, bisa 1-2 jam dia di meja makan selalu menikmati semuanya. Makanan dan kebersamaan aku dan anak-anak,” kata dia, berkisah.Suci pun masih ingat kudapan kesukaan Munir. “Donat, martabak, buatanku sendiri. Dia pecinta masakanku dan umi tentunya,” ujarnya.Mengenang pembunuhan Munir, telah banyak kegiatan dilakukan. Saat peringatan satu tahun kematian Munir, dirilis film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar yang tayang di Goethe-Institute, Jakarta Pusat, pada 8 September 2005.Pendirian Omah Munir yang menyimpan berbagai memorabilia mengenai sosok pejuang HAM itu didirikan di Malang, Jawa Timur.“Tentunya (kehadiran Museum HAM Munir) diharapkan bisa menambah jumlah wisatawan lokal dan mancanegara, dan yang datang ke sini bisa berwisata dengan beragam pilihan,” kata  Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dalam sambutan peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu, 8 Desember 2019. Pilihan Editor: 7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Jokowi Pembohong

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi