Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengundang taipan Amerika Serikat Elon Musk berkunjung ke Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas, Osama Hamdan, pada Selasa (28/11) mengatakan Elon Musk bisa menyaksikan kehancuran Gaza akibat kekejaman Israel.
“Kami mengundang dia (Musk) untuk menyaksikan sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai standar objektif dan kredibilitas,” tutur Hamdan pada konferensi pers di Beirut, Lebanon, dikutip dari The Guardian.
Undangan itu disampaikan Hamdan setelah Musk mengunjungi wilayah kibbutz ditemani Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kibbutz merupakan wilayah selatan pendudukan Israel yang menjadi target serangan Hamas pada 7 Oktober.
Musk tampak melakukan kunjungan bersama Netanyahu di Kfar Aza, sekitar 3 kilometer dari perbatasan Gaza.
Pada 15 November pendiri perusahaan mobil listrik Tesla sekaligus pemilik media sosial X sempat melakukan repost pernyataan di akun X menyalahkan orang-orang Yahudi menebar kebencian terhadap kulit putih.
Keesokan harinya Musk melakukan repost di akun X miliknya: “Semua orang diperbolehkan bangga dengan ras mereka, kecuali untuk orang kulit putih.”
Namun, unggahan kembali Musk itu tak disinggung saat kunjungannya ke Kfar Aza. Sebaliknya, ia mendukung tindakan Netanyahu memerangi Hamas dan melakukan agresi di Gaza.
“Mereka yang berniat membunuh harus dilucuti. Propaganda untuk melatih orang menjadi pembunuh di masa depan harus disetop. Kemudian, buat Gaza punya prospek. Jika ini terjadi, akan jadi masa depan yang baik,” tutur Musk.
Kunjungan Musk sendiri dilakukan di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas di Gaza. Gencatan dilakukan untuk memberikan kesempatan pembebasan sandera Hamas dan tawanan Israel.
Meski demikian, Netanyahu bertekad akan melanjutkan agresi Israel ke Gaza setelah gencatan senjata meski korban tewas nyaris 15 ribu orang.
“Hanya dalam waktu 50 hari Israel menjatuhkan 40 ribu bom ke rumah-rumah warga Gaza yang tak mampu mempertahankan diri. Saya menyerukan Presiden AS Joe Biden untuk mempertimbangkan kembali hubungan AS dengan Israel untuk menyetop pengiriman senjata,” ucap Hamdan.
AS merupakan salah satu negara sekutu erat Israel yang kerap memberikan dukungan penuh bagi negara zionis tersebut.
(tim/bac)
[Gambas:Video CNN]