Haiti Mencekam-Status Darurat, Ini Kabar WNI di Sana

5 March 2024, 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Havana memantau situasi yang terjadi di wilayah Haiti. Ini disebabkan perlawanan gangster di negara itu, yang telah berhasil merebut 80% wilayah ibu kota Port Au Prince.
Dalam keterangannya, Duta Besar (Dubes) RI untuk Kuba, Jamaika, dan Haiti, Nana Yuliana, mengatakan bahwa ada tujuh WNI yang berada di Port Au Prince yang bekerja sebagai terapis. Ia meminta agar mereka waspada dan tidak keluar dari rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dari pantauan media, situasi sangat mencekam. Terjadi pembunuhan random dan tindak kekerasan terhadap anggota geng lawan serta penjarahan terhadap rumah, toko, penculikan, serta pembakaran kendaraan milik masyarakat dan polisi,” ujarnya dalam sebuah keterangan pers yang dirilis dalam akun instagram @indonesiainhavana, Selasa (5/3/2024).

KBRI Havana juga menambahkan bahwa saat ini geng kriminal telah menyerbu Bandara Port Au Prince dengan senjata berat. Warga juga terlihat mulai mengungsi ke wilayah Timur kota itu.

Di sisi lain, ada juga kelompok warga yang mengangkat senjata untuk melakukan pengamanan mandiri. Mereka melakukan penutupan jalan dan juga pembakaran ban untuk mencegah masuknya anggota geng ke wilayah mereka.

“Barbecue, geng terkuat di Haiti bertekad menahan Kepala Kepolisian dan juga para menteri kabinet Perdana Menteri (PM) Ariel Henry. Mereka juga akan menghalangi PM Ariel untuk kembali ke Haiti,” tambah informasi itu, seraya menyebutkan PM Ariel Henry sedang berada di Kenya.

Sebelumnya, kekacauan di Haiti meletus setelah geng berhasil menghancurkan Penjara Nasional dan membuat 4 ribu narapidana keluar dari penjara itu. Kebanyakan dari napi tersebut adalah anggota geng.

Haiti sendiri berada dalam kekacauan sejak geng mulai mengambil alih beberapa wilayah dan juga jalur perdagangan di negara itu. PM Ariel Henry sendiri sedang berada di Kenya untuk membahas kerjasama keamanan dengan Nairobi.

Melalui Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB nomor 2699/2023, PBB juga telah memutuskan untuk mengerahkan pasukan polisi multinasional untuk memulihkan keamanan di Haiti. Rombongan kepolisian itu pun juga akan dipimpin oleh Kenya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Warga China Terluka di Papua Nugini, Kemenlu Desak Tindakan Cepat

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi