Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-7 Almagfirullah KH. Sahlan Aidy Siroj yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Haji Sahlan Al-Fakkar pada Selasa (30/9/2025).
Kehadiran Wakil Wali Kota Kediri ini merupakan bentuk penghormatan dan dukungan langsung terhadap kegiatan keagamaan, sekaligus mengenang jasa ulama besar yang berkontribusi pada perkembangan pendidikan Islam di Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Gus Qowim menyampaikan rasa syukur atas kesempatan dapat hadir dalam Haul KH. Sahlan Aidy Siroj, seorang sosok yang dinilainya memiliki jasa besar. Beliau menggarisbawahi tantangan dan keberhasilan almarhum dalam mendirikan institusi pendidikan agama di tengah wilayah perkotaan.
“Alhamdulillah, hari ini kita memperingati haul ke-7 KH. Sahlan Aidy Siroj. Beliau adalah sosok luar biasa karena mampu merintis sebuah pondok pesantren di tengah kota, sesuatu yang tidak mudah. Warisan beliau bukan berupa harta benda, melainkan tanggung jawab besar untuk mengelola dan mengembangkan pondok pesantren ini. Saya mendoakan semoga para penerusnya mampu dan sanggup melanjutkan perjuangan yang telah beliau rintis,” tutur Gus Qowim.
Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), bersama para tokoh ulama pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-7 Almagfirullah KH. Sahlan Aidy Siroj.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Kediri tersebut menekankan bahwa peran pondok pesantren sangat vital dalam membentuk karakter masyarakat yang religius. Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang penting bagi pembangunan di Kota Kediri. Gus Qowim berharap pengembangan pesantren di Kediri dapat terus berlanjut.
“Harapan saya, di Kediri semakin banyak tumbuh pesantren yang berkembang, menjadi bunga-bunga indah di bawah pohon yang besar dan rindang, yaitu Ponpes Lirboyo,” ujarnya.
Gus Qowim juga menggunakan kesempatan tersebut untuk memohon doa dari para ulama dan hadirin agar dirinya bersama Wali Kota Kediri dapat menjalankan amanah kepemimpinan dengan sebaik-baiknya demi mewujudkan kota yang Mapan (Maju, Produktif, Aman, dan Ngangeni).
“Kami berharap Kota Kediri menjadi kota yang maju dan agamis, banyak pondok pesantren yang tumbuh dan berkembang di sini, menghasilkan alumni-alumni luar biasa. Kota Kediri harus menjadi kota yang produktif, aman bagi siapa pun yang datang, dan pada akhirnya menjadi kota yang ngangeni,” imbuhnya.
Acara peringatan Maulid Nabi dan Haul ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk KH. Mahin Thoha, KH. Zubaddus Zaman, KH. Reza Ahmad Zahid, KH. Muh. Faruq, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil, KH. Abdul Hamid dari Pondok Pesantren Maunah Sari, Gus Riza Ahlan Siroj selaku shohibul hajat, perwakilan Polres Kediri Kota, serta sejumlah tamu undangan lainnya. [nm/ian]
