Jember (beritajatim.com) – Madini Farouq alias Gus Mamak, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak ingin mengulangi kesalahan Dewan Pimpinan Pusat PPP saat pemilihan presiden untuk urusan pemilihan kepala daerah.
“Saya belajar dari DPP. Ketika menentukan pilihan calon presiden tidak mendengar aspirasi dari para kiai dan tokoh, akhirnya PPP sudah jatuh tertimpa tangga. Calon presidennya kalah, PPP tidak lolos ambang batas minimal parlemen,” kata Madini, Minggu (24/3/2024).
Madini memilih membuka mata dan telinga untuk mendengarkan masukan dari banyak pihak, terutama para kiai dan tokoh masyarakat, soal kandidat bupati yang bakal diusung dan didukung dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.
“Ramadan dan Syawal Idulfitri kami pergunakan menjadi ajang silaturahim dengan para kiai dan tokoh masyarakat, untuk mengetahui apa yang dikehendaki masyarakat Jember pada Pilkada 2024. Apakah kepemimpinan bupati sekarang yang dulu diusung PPP layak dilanjutkan kembali pada periode kedua, ataukah kita harus melakukan evaluasi dan memberikan catatan-catatan,” kata Madini.
DPC PPP Jember juga akan melihat hasil survei dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur dan DPP PPP. “Karena pada alkhirnya nanti DPP yang akan mengeluarkan rekomendasi calon bupati yang akan diusung PPP,” kata Madini.
Sementara untuk pemilihan gubernur Jatim, PPP Jember masih belum memiliki pendapat. “Tapi tentu DPW PPP Jatim akan mendengar aspirasi dari bawah,” kata Madini. [wir]