GP Ansor Jatim Soroti Isu Kesejahteraan Petani hingga Pendidikan saat Rakerwil di Malang

GP Ansor Jatim Soroti Isu Kesejahteraan Petani hingga Pendidikan saat Rakerwil di Malang

Malang (beritajatim.com) – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) di Gedung BBPPMPV BOE Kota Malang, Sabtu (8/11/2025). Dengan mengusung tema “Ansor Jatim Navigator: Mengawal Aspirasi, Menjaga Kondusifitas”, kegiatan ini menyoroti sejumlah isu strategis, mulai dari kesejahteraan petani hingga pendidikan nasional.

Ketua PW GP Ansor Jatim, Musaffa Safril, menyampaikan bahwa dalam bidang pendidikan, pihaknya memberi perhatian serius terhadap Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang tengah dibahas di tingkat nasional. Menurutnya, RUU tersebut berpotensi mengancam eksistensi pondok pesantren dan madrasah.

“Ada kegelisahan karena ada wacana penghapusan diksi yang berkaitan dengan madrasah. Jadi muncul kekhawatiran, para santri atau lulusan pesantren tidak diakui dan tidak disetarakan dengan pendidikan nasional,” ungkap Musaffa.

Selain isu pendidikan, GP Ansor Jatim juga menyoroti kesejahteraan petani tembakau yang dinilai belum optimal, meski Jawa Timur merupakan salah satu sentra tembakau terbesar di Indonesia.

“Pendapatan negara dari cukai hasil tembakau cukup tinggi, bahkan lebih dari 50 persen berasal dari Jawa Timur. Namun, feedback terhadap petani masih minim. Kami mendorong adanya keberpihakan nyata kepada mereka,” tegasnya.

Musaffa menambahkan, di tengah tingginya pajak industri rokok, banyak petani tembakau justru merugi. Ia menilai kebijakan harga dan perlindungan terhadap petani belum berpihak pada kesejahteraan mereka. “Keberpihakan terhadap petani hampir tidak ada. Bahkan, kepastian harga tembakau pun tidak jelas. Padahal, petani ini adalah salah satu penopang utama perekonomian negeri,” tandasnya. [luc/kun]