Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gibran Minta Kurikulum Olahraga di Sekolah Diperbaiki, Fokus Pola Hidup Sehat Anak hingga Cegah Obesitas – Page 3

Gibran Minta Kurikulum Olahraga di Sekolah Diperbaiki, Fokus Pola Hidup Sehat Anak hingga Cegah Obesitas – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta agar kurikulum pendidikan olahraga di sekolah diubah agar berfokus pada pola hidup sehat anak, termasuk mencegah obesitas. 

“Perlu perbaikan kurikulum pendidikan olahraga sehingga bisa membentuk pola hidup sehat. Misalnya, untuk mencegah obesitas pada anak usia sekolah,” kata Gibran saat memimpin rapat perdana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu, (4/12/2024).

Gibran meminta jajaran menteri dan wakil menteri untuk memperkuat pelaksanaan DBON yang salah satunya dapat dimulai dengan mengembangkan kurikulum olahraga serta mewujudkan fasilitas penunjang olahraga di sekolah-sekolah.

Menurut dia, perbaikan kurikulum untuk membentuk pola hidup sehat di sekolah penting karena gaya hidup saat ini yang serba cepat dan instan, sehingga banyak generasi muda mengalami penurunan ketahanan tubuh akibat gaya hidup tersebut.

“Dari sisi kesehatan, banyak anak usia sekolah sudah kena diabetes, obesitas, gagal ginjal. Selain faktor makanan juga karena kurang gerak,” ujar Gibran seperti dikutip dari Antara. 

Gibran juga mengatakan perlu adanya peningkatan dalam pengembangan SDM olahraga dari hulu. Menurut Wapres, pencarian bakat hingga pembinaan sebagai proses di hulu belum dilakukan secara maksimal.

Sementara terkait pengembangan talenta, Gibran juga mengingatkan pentingnya inklusifitas terhadap penyandang disabilitas, baik dari segi sarana prasarana, maupun pembinaan DBON.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo pun memaparkan dukungan-dukungan yang diperlukan dari sejumlah instansi terkait, untuk meningkatkan prestasi olahraga atlet Indonesia dari hulu hingga hilir.

Dito menjelaskan bahwa pemerintah mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung.

“Ini terkait dengan Kemenpora, Kementerian PU, Kementerian Pendidikan Dasar, dan Kementerian Dikti Saintek,” ujar Dito.

Nantinya, hasil rapat ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.